Masa anak usia dini adalah periode yang sangat menentukan kualitas perkembangan di masa depan. Pada tahap ini, setiap jenjang pendidikan memiliki fokus perkembangan yang berbeda sesuai kebutuhan anak. Sebagai institusi yang menyelenggarakan Pendidikan, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak, KB-TK Santa Ursula BSD meyakini bahwa keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak usia dini sangatlah penting untuk memastikan anak berkembang optimal di setiap tahap. 

Perubahan dari jenjang KB ke jenjang TK A dan TK B memerlukan penyesuaian pada berbagai aspek perkembangan: emosional, sosial, kognitif, motorik, dan kemandirian. Oleh karena itu, rangkaian kegiatan parenting diadakan untuk memberikan edukasi, wawasan, dan strategi praktis agar orang tua dapat mendukung anak sesuai kebutuhan pada tahap perkembangannya — mulai dari adaptasi awal di dunia sekolah, menumbuhkan kemandirian, hingga mempersiapkan kesiapan belajar di Sekolah Dasar.

Parenting  KB Santa Ursula BSD 

Aula SMP-SMA Santa Ursula BSD, Jumat, 12 September 2025 Pukul 08.00 – 09.30

KB Santa Ursula BSD mengadakan kegiatan parenting bertema “Sekolahku Rumahku” bersama Marcelina Melisa, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog klinis anak lulusan Universitas Indonesia.

Dalam sesi ini, orang tua diajak memahami bahwa rumah adalah tempat pertama anak belajar tumbuh, sedangkan sekolah menjadi rumah keduanya—tempat anak merasa aman, diterima, dan berani mencoba hal baru.

Bu Marcelina membagikan wawasan seputar perkembangan anak usia 2–3 tahun, mulai dari motorik, bahasa, hingga emosi. Anak usia dini sedang belajar mengenali dunia, membangun rasa percaya diri, dan mulai memahami emosi—termasuk saat mengalami tantrum atau sulit berpisah dari orang tua.

Beliau juga menekankan pentingnya komunikasi yang hangat dan empatik melalui teknik parafrase, serta konsistensi aturan yang membantu anak belajar mengelola perasaan. Orang tua diajak untuk memberi ruang bagi anak bermain, berimajinasi, dan mengambil peran aktif dalam kesehariannya.

Melalui kegiatan ini, para orang tua diajak untuk terus membangun kolaborasi antara rumah dan sekolah, agar anak dapat tumbuh di lingkungan yang penuh kasih, aman, dan mendukung perkembangannya secara utuh.

Parenting  TK A Santa Ursula BSD 

Ruang Serbaguna Santa Ursula BSD, Sabtu 27 September 2025 Pukul 09.30 – 11.00

Kegiatan parenting TK A kali ini mengangkat tema “Tumbuh Mandiri, Jadi Percaya Diri” bersama psikolog keluarga, Ibu Erynda Trihardja, M.Psi, Psikolog. Sesi dibuka dengan aktivitas  membuat origami kupu-kupu. Melalui kegiatan sederhana ini, para orang tua diajak menyadari bahwa proses belajar mandiri tidak selalu mudah, tetapi penuh makna — kemandirian bukan soal cepat atau lambat, melainkan tentang proses yang terus diulang dengan sabar.

Dalam pemaparannya, Ibu Erynda menjelaskan bahwa kemandirian anak bukan hanya soal mampu melakukan sesuatu sendiri, tetapi juga mencakup kemampuan membuat keputusan dan mengendalikan diri sesuai usia. Ia mengingatkan bahwa anak mandiri di satu budaya belum tentu sama di budaya lain; yang penting Adalah memiliki kemampuan sesuai tahap perkembangannya.

Untuk anak usia 4–5 tahun, kemandirian dapat terlihat dari hal-hal sederhana seperti makan sendiri, memakai baju dengan sedikit bantuan, membereskan mainan, hingga mampu menunggu giliran saat bermain. Dari kebiasaan kecil inilah tumbuh rasa percaya diri — anak merasa “aku bisa”, berani mencoba, dan belajar menghadapi kesalahan sebagai bagian dari proses.

Melalui sesi ini, para orang tua diajak untuk memberi ruang bagi anak untuk mencoba, membuat pilihan, dan mengalami keberhasilan maupun kegagalan. Karena dari sanalah anak belajar mengenal kemampuan dirinya, tumbuh mandiri, dan menjadi percaya diri.

Parenting TK B

Auditorium Santa Ursula BSD – Jumat, 10 Oktober 2025 (09.00 -11.00)

Kegiatan parenting untuk orang tua TK B mengangkat tema” Integrasi Refleks untuk Siap Sekolah Dasar” menghadirkan Ike Rachmawati Sugianto, Psikolog,  seorang psikolog klinis anak dan dewasa lulusan Universitas Indonesia yang berpengalaman menangani tumbuh kembang, emosi, dan perilaku anak.

Bu Ike membuka sesi dengan quote: “If You Fail to Prepare, Then Prepare to Fail.” Ia mengingatkan bahwa kesiapan masuk SD tidak hanya soal bisa membaca dan menulis, tetapi juga kesiapan fisik dan emosional yang terbentuk sejak dini.

Melalui penjelasan tentang piramida belajar, Bu Ike mengungkapkan bahwa dasar kemampuan belajar terletak pada refleks dan stimulasi sensorik anak. Refleks yang matang membantu anak lebih fokus, tenang, dan mudah bersosialisasi.

Bu Ike juga berbagi contoh-contoh kondisi anak dan cara mengatasinya seperti:

• Anak super pemalu, dapat dibantu dengan melakukan titik positif serta pijat telinga, orang tua bisa membantu dengan situasi rumah yang bebas rasa cemas.
• Anak impulsif atau sulit menunggu, yang dapat dibantu dengan beberapa latihan sederhana seperti brain gym, pola Moro, contoh cara marah yang tepat 
• Anak tidak bisa tenang, dibantu dengan melakukan gerakan spinal walking
• Anak tipe Bengong Bingung, perlu asesmen dan intervensi lebih detil
• Anak yang sulit baca tulis, bisa melakukan brain gym cross Crawl dan dibutuhkan assessment serta intervensi lebih detil

Ia mengingatkan pentingnya peran orang tua untuk menciptakan suasana rumah yang tenang, memberi ruang anak beradaptasi, serta menjaga kesehatan fisik dan emosional keluarga.

Sebagai penutup, Bu Ike menekankan bahwa untuk siap menuju SD, persiapan adalah kunci keberhasilan, antara lain dengan makanan sehat, cukup gerak, disiplin, mandiri, mengatur penggunaan gawai dan orang tua yang sehat secara emosi. Melalui informasi yang disampaikan dalam kegiatan parenting ini diharapkan orang tua dapat membantu anak-anak TK B melangkah ke Sekolah Dasar dengan lebih siap dan percaya diri.