SD Santa Ursula BSD mempunyai kegiatan kungfu shaolin. Melalui kegiatan ini kami belajar membangun fisik dan mental. Terdapat pula kegiatan menulis rapi. Menulis rapi merupakan kegiatan yang dikembangkan di sekolah Santa Ursula BSD. Menulis bukan hanya kegiatan menggoreskan pena di atas kertas tetapi kami juga melatih konsentrasi, kesabaran, dan koordinasi gerak tangan. SD Santa Ursula BSD juga memiliki Taman IPA. Taman IPA merupakan tempat bagi kami untuk mengenal alam dan ilmu pengetahuan yang patut kami ketahui sebagai siswa SD.
SMP Santa Ursula menyediakan peralatan yang membuat kami bisa menyolder, membuat alarm dan memakai multitester dalam kegiatan eletronika. Melalui kegiatan ini kami belajar untuk teliti, mandiri dan bertanggung jawab. Selain itu kami juga membangun kerjasama dalam kegiatan floor ball. Stamina kami dilatih agar kami bergerak cepat dan tepat menggiring bola. Dalam hal ini diperlukan juga strategi yang cermat. Sekolah kami selalu terjaga kehijauan dan kebersihannya. Hal ini bisa dilakukan melalui Pagi di Sanur artinya pakai lagi. Pertama kurangi sampah. Kedua kumpul lalu pilah. Ketiga pakai lagi. Keempat daur ulang. Kegiatan pramuka yang dilaksanakan setiap hari Rabu telah menghantarkan teman-teman mengikuti Jambore Nasional.
Sekolah yang ingin saya tuju adalah sekolah yang membuat saya bisa mengembangkan diri secara utuh baik kognitif, keterampilan dan sikap. Saya sudah menggeluti Orkestra sejak SMP di negara tempat tinggal saya sebelumnya. Bagi saya, bermain musik itu menyeimbangkan diri saya dan memperkaya rasa dan pengetahuan saya. Ketika saya mengetahui bahwa Santa Ursula BSD mempunyai sebuah Orkestra yang bagus, rasa tertarik saya semakin besar dan membuat saya ingin sekali menjadi bagian dari kampus ini. Sejak tahun pertama saya langsung bergabung dengan Orkestra dan hingga kini saya sudah mendukung dua pertunjukan Orkestra yang sangat keren. Melalui orchestralah saya merasa semakin berkembang, baik dalam skill bermain alat musik maupun nilai-nilai lain seperti kerja sama dan kerja keras.
Karena buat kami pendidikan karakter itu penting. Itu nomor satu. Lalu kami melihat Santa Ursula BSD itu masih memiliki tanah yang cukup luas untuk anak-anak bermain di luar. Buat kami bermain di luar itu juga penting karena itu bagian dari pendidikan karakter. Mungkin bisa dibilang itu dua faktor utama, selain tentu juga kami berdua pernah bersekolah di Santa Ursula. Saya dari TK sampai SD, istri dari SMP sampai SMA.
Di masa-masa seperti ini, di saat bangsa kita dalam keadaan intoleransi yang makin marak dan kemudian juga bahwa kesadaran untuk hidup berbangsa dan bernegara yang Bhinneka Tunggal Ika, justru saya malah ingin tetap mendidik anak saya dalam suasana iman Katolik yang berkembang. Karena saya yakin dan percaya bahwa ajaran dari gereja Katolik mengajarkan cinta kasih yang universal dan nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah-sekolah Katolik. Sekolah Katolik tidak tertutup hanya untuk umat katolik tetapi juga seluruh warga negara boleh masuk di sekolah Katolik. Saya berharap anak-anak tentunya dengan didikan di Sekolah Santa Ursula BSD bisa menjadi warga negara yang bisa mengerti apa itu arti Bhinneka Tunggal Ika, apa itu arti membangun NKRI berdasarkan Pancasila. Seperti kata Romo Kanjeng, Romo Soegijapranata dulu, Kita menjadi 100% Katolik, 100% Indonesia.
Dalam memilih sekolah untuk anak-anak, ada 2 hal yang menjadi pertimbangan kami. Yang utama adalah, kami ingin anak kami dididik di sekolah Katolik. Sehingga dari kecil, selain di keluarga, anak-anak bisa lebih mengenal nilai-nilai dan tata cara keagamaannya sendiri. Kami juga mencari sekolah yang lebih mengutamakan pengembangan karakter/ nilai-nilai dalam kehidupan si anak. Tidak selalu berfokus pada kecerdasan otak (akademik). Karena menurut kami, nilai-nilai tersebut lebih penting untuk bekal si anak di kemudian hari. Sebut saja misalnya kepedulian terhadap sesama, daya juang, kejujuran, dan disiplin.
Saat ini, kedua putra kami, berumur 7 dan 5 tahun, bersekolah di sekolah Santa Ursula BSD. Sejak berumur 3 tahun, yaitu mulai dari Taman Bermain. Menurut kami, apa yang kami cari dari sebuah sekolah, ada di Santa Ursula BSD.
Salah satu latar belakang kami dalam memutuskan sekolah anak-anak kami di Santa Ursula BSD adalah kesamaan nilai-nilai yang diterapkan oleh sekolah dengan nilai-nilai yang kami terapkan di rumah. Santa Ursula BSD memiliki nilai-nilai yang sangat baik dan pelaksanaannya pun diterapkan dengan baik di sekolah.
Sebagai sekolah Katolik, Santa Ursula BSD masih memegang teguh nilai moral, etika, dan kedisiplinan, yang menurut kami sangat penting untuk perkembangan anak-anak kami agar nantinya dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesamanya.
Tenaga pengajar di sekolah Santa Ursula BSD pun sangat berpengalaman dan berdedikasi dalam membimbing siswa/siswinya, sehingga kami yakin bahwa anak-anak dapat berproses dengan baik dalam kesehariannya di sekolah.
Sekolah Santa Ursula menjadi tempat pendidikan karakter dan pembelajaran yang tepat untuk kedua putri saya. Belajar di Santa Ursula BSD membuat mereka mempunyai teman banyak, bertanggung jawab terhadap tugas, berempati terhadap lingkungan dan sesama serta menjadi kreatif dalam karya seni dan olahraga.
Pendidikan karakter The Leader in Me sangat baik sekali dan sudah diterapkan sejak usia prasekolah. Hal tersebut juga mendorong saya melanjutkan pendidikan anak-anak saya di Santa Ursula BSD. Program TLIM mengajarkan anak untuk melakukan 7 kebiasaan baik. Kebiasaan ini juga harus dilakukan di rumah agar menjadi kebiasaan yang membuat anak menjadi mandiri.
Karena kualitasnya baik dan displin, terkenal untuk kedisiplinan-nya. Ibu saya aktif di AUSSI, alumni Jalan Pos. Santa Ursula menjadi pilihan pertama, meski sempat ada pertimbangan karena jaraknya jauh. Saya memang suka sekolah Santa Ursula BSD karena kualitasnya baik dan disiplinnya. Sekaligus karena sekolah Santa Ursula BSD adalah sekolah katolik. Kualitas yang saya maksud adalah pengajaran yang baik, hasil kelulusannya baik. Buat saya yang penting lingkungannya juga menyenangkan, masih banyak lingkungan terbuka, sementara di sekolah-sekolah lain sekarang kebanyakan gedung semua, tidak ada pekarangan dan semua anak-anak sudah di dalam ruangan ber-ac. Dan untuk pendidikan dan kedisiplinan, saya masih percaya sekolah katolik.