From Koordinator St. Ursula BSD


Model Pedagogi St. Angela di Santa Ursula BSD

Dari refleksi yang berkesinambungan atas pengalaman panjang sebagai tenaga pendidik, kepala satuan pendidikan, dan sebagai Koordinator III Santa Ursula BSD, Suster Francesco Marianti OSU menyusun Model Pedagogi St. Angela bagi Santa Ursula BSD.

Model Pedagogi ini tersusun bukan hanya berdasar pada pengalaman mengelola sekolah Ursulin, melainkan terjalin dengan penghayatannya akan spiritualitas warisan St. Angela, pendiri ordo Ursulin, yang menjadi sumber inspirasi dan kreativitas gerak tata kelola sekolah yang dipimpinnya.

Peleburan tata kelola dan spiritualitas St. Angela dalam pengalaman dan refleksi Suster Francesco itu melahirkan visi yang komprehensif tentang sekolah Ursulin. Visi yang kaya dan dinamis itu dibangun dari unsur-unsur hakiki yang membentuk sekolah Ursulin.

Model Pedagogi St. Angela ini bukan sesuatu yang statis, melainkan yang terus sedang hidup dan bertumbuh seiring dengan segala dinamika perubahan yang ada, baik di tingkat internal maupun di tingkat eksternal sekolah. Maka dari itu upaya refleksi dan perumusan-perumusan yang “hic et nunc (sekarang dan di sini)” tersebut, harus terus dilakukan.

Model pedagogi ini memberi wawasan dan pemahaman bahwa nasihat dan warisan St. Angela sangat inspiratif dalam pemberdayaan sebuah model pedagogi, yang mampu membentuk komunitas pembelajar berjiwa pemimpin yang berkepribadian utuh, cerdas, dan melayani.

AZAS : INSIEME

Dalam Nasehat Terakhir, St. Angela menyampaikan sebuah gagasan yang amat penting dan dasariah bagi kehidupan komunitas yang dibentuknya. Gagasan itu tertuang dalam kata insieme, yang padanannya dalam Bahasa Indonesia adalah, ‘bersama’.

Gagasan dasar insieme diuraikan sebagai berikut: “Hiduplah dalam keserasian, bersatu, sehati sekehendak, terikat satu sama lain dengan cinta kasih, saling menghargai, saling membantu, saling bersabar dalam Yesus Kristus “(Nas.T. 2)

“Pertimbangkanlah betapa pentingnya persatuan (unione) dan keserasian (concordia) itu…. Maka dambakanlah, carilah, peluklah, rawatlah hal itu sekuat tenaga, karena saya berkata kepadamu, jika anda semua hidup bersatu hati anda seperti benteng yang kuat, menara yang tak tergoyahkan.” (Nas.T 10-15).

Kata-kata St. Angela itu, dilihat Suster Francesco sebagai azas pembangunan dan pengembangan sekolah Ursula yang dipercayakan padanya. Kata-kata, yang diolah dalam pengalamannya itu, menjadi azas dalam membangun dan menyelenggarakan pendidikan di Santa Ursula BSD.

DASAR : KASIH

Proses membangun kebiasaan merupakan cara yang dilakukan oleh Santa Ursula BSD untuk membentuk budaya sekolah. Seluruh anggota komunitas hidup dalam budaya yang ada di sekolah, yaitu berperan serta dalam karya penyelamatan Allah, membangun semangat “Serviam” (aku akan melayani), kerja sama dan keterbukaan. Sebagai suatu komunitas pembelajar selayaknya memiliki keprihatinan (simpati), kepedulian (empati), dan belas kasih (compassion).

Pelayanan diusahakan untuk memberikan yang terbaik, mampu mendengarkan dengan hati dan berkomunikasi secara positif, serta membangun komunitas dengan anggota lainnya.

KETELADANAN (ROLE MODEL)

Pendidik sebagai bagian penting dalam komunitas Santa Ursula BSD harus mampu menjadi role model dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki keprihatinan, kepedulian dan belas kasih menjadi profil pendidik Santa Ursula BSD, yang diharapkan mampu secara profesional memotivasi diri untuk memberikan yang terbaik dengan terus belajar dan mengembangkan diri.

Dalam membina dan menumbuhkan sikap-sikap yang berkualitas demi menjadi teladan, Santa Ursula BSD mengedepankan kemandirian dan kepemimpinan pribadi yang unggul, sebagai titik tolak agar bertumbuh dalam Komunitas.

MENYELESAIKAN KONFLIK

Nasehat ketiga dari St. Angela ini menggugah kesadaran semua anggota komunitas untuk hidup dalam realitas manusiawi yang sesungguhnya. Cita-cita untuk selalu hidup dalam keteraturan, saling menghargai dan terikat dalam kesatuan kerap kali tidak bisa mengabaikan adanya realitas konflik.

Refleksi komunitas Santa Ursula atas Nasehat ini terwujud dalam kesadaran akan pentingnya kesepakatan atas tata hidup bersama.

Karenanya, suatu Pedoman Perilaku dibutuhkan. Pedoman tersebut merupakan rumusan komitmen yang berisi sistem nilai dan prinsip-prinsip bertindak Komunitas Santa Ursula BSD untuk mencapai tujuan dan membentuk citra komunitas yang berkualitas. Pedoman Perilaku ini mengatur semua pemangku kepentingan mengenai berbagai cara menjalankan aktifitas di dalam komunitas, serta mengarahkan cara bertinteraksi para pemangku kepentingan. Melalui Pedoman Perilaku, Komunitas Santa Ursula BSD menyebarluaskan nilai dan keyakinannya kepada banyak pihak: Yayasan, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik, Orangtua Peserta Didik, dan Mitra Kerja Santa Ursula BSD.

Sementara langkah operasional untuk meneguhkan tatanan komunitas tertuang dalam Tata Tertib Sekolah yang terkait dan terhubung secara berjenjang sesuai dengan tingkatan unit. Tata Tertib sekolah di tiap unit peserta didik TB-TK/SD/SMP/SMA memuat berbagai aturan dan diberlakukan sebagai ketentuan tata perilaku anggota komunitas dalam menjalankan hak dan kewajiban.

MENGELOLA PERUBAHAN

Perubahan adalah sebuah keniscayaan yang seringkali dialami sebagai sesuatu yang tidak terhindarkan dan terjadi begitu saja (taken for granted). Realitas perubahan ini kerap dialami sangat nyata. Perubahan hadir secara fisik dan dapat dilihat, terdeteksi serta terukur. Di lain kesempatan perubahan itu hanya bisa dirasakan, hadir sebagai sebuah suasana mental yang tidak tampak.

Dalam dinamika hidup Komunitas Santa Ursula BSD, perubahan itu bisa terjadi karena keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang disebabkan karena ada masukan yang baru atau munculnya pemikiran dan pemahaman baru. Perubahan itu bisa juga terjadi karena adanya pendapat dan pandangan baru yang berlaku. Sadar akan realitas perubahan yang sedemikian rupa disertai kehendak yang kuat untuk setia dalam menghayati dan mewujudkan nasehat St. Angela, Komunitas Santa Ursula BSD menegaskan bahwa hal yang paling penting dalam menyikapi perubahan adalah “bukanlah berubah demi perubahan”.

Dalam Komunitas Santa Ursula BSD, perubahan hendak dihayati sebagai sebuah gerak kreatif, karena ada kesadaran diri sebagai agen perubahan yang mau dan terpanggil untuk berpartisipasi dalam daya kreasi Ilahi yang terus menerus menghadirkan realitas keselamatan. Oleh sebab itu kepekaan dan keterbukaan yang berakar pada daya kreatif itu perlu selalu diberdayakan agar terus berakar, tumbuh, dan berbuah.

MERAWAT HARTA PUSAKA

Santa Ursula BSD senantiasa melaksanakan evaluasi dan refleksi secara teratur. Upaya ini untuk memperkuat penerapan visi-misi dan nilai-nilai yang diajarkan Santa Angela.

Kita tidak berjuang sendiri, tetapi kita dicintai oleh St. Angela seperti yang tampak dalam penutup tulisan-tulisannya :

Ketahuilah kini saya lebih hidup daripada ketika saya masih ada di dunia. Sekarang saya dapat melihat dan menghargai perbuatan-perbuatan baik yang senantiasa anda lakukan. Dan sekarang lebih dari pada dulu, membantu dan melayani Anda. Saya mau dan mampu dengan cara apapun juga (Pra. Nas., 23-25).
...