Kisah dan kata - kata Santa Angela menjadi dasar yang menyemangati setiap kegiatan yang dilakukan di SD Santa Ursula BSD. Seluruh anggota komunitas SD diajak untuk mengenal sosok Santa Angela melalui kegiatan peringatan hari Santa Angela dan doa Novena Santa Angela. Selain menerapkan kurikulum standar dari pemerintah, SD Santa Ursula BSD mengembangkan kemampuan peserta didik melalui program wajib membaca, menulis dan pengajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Kegiatan ‘Wajib Membaca’ dilakukan setiap pagi sebelum pelajran pertama selama 15 menit. Di setiap kelas disediakan 3 judul buku wajib baca. Dengan demikian, selama 1 tahun pelajaran, setidaknya siswa telah membaca 9 judul buku bacaan. Sambil membaca, para siswa mencatat kosa kata yang tidak dipahami. Setelah menyelesaikan sebuahbuku, mereka membuat karya berupa ringkasan, puisi, cerita bergambar, atau naskah percakapan.
Melalui kegiatan membaca peserta didik diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan, mengenal dan mencintai lingkungan, meningkatkan sikap kritis, dan mengenal pengalaman orang lain. Dari pengenalan pengalaman bersama orang lain, peserta didik diajak untuk merefleksikan dan merumuskan nilai hidup tentang kepekaan, religiositas, dan penghargaan terhadap orang lain. Kegiatan refleksi dilakukan melalui tanya jawab dengan peserta didik agar peserta didik berani mengungkapkan secara lisan.
Keterampilan menulis diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengekspresikan dan mengungkapkan pengetahuan dan perasaan yang dimilikinya dalam bentuk tulisan. Melalui kegiatan ini peserta didik diajak untuk menumbuhkan keberanian, kemandirian, daya juang, dan kejujuran. Latihan menulis kreatif diberikan kepada peserta didik kelas 3 sampai dengan kelas 6. Pada tahap awal peserta didik menulis tentang diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya.
Selain kemampuan berbahasa dan menulis, SD Santa Ursula BSD menerapkan Pendidikan Matematika Realistik (PMRI). Kegiatan ini telah dilakukan selama kurun waktu 6 tahun terakhir. Melalui kegiatan PMRI, peserta didik diajak untuk mengaitkan pelajaran matematika dengan hal - hal yang nyata dalam kehidupan peserta didik sehari - hari. Tujuannya dilakukan PMRI adalah agar peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan yang dimilikinya dengan mengeksplorasi sendiri cara pemecahan soal - soal matematika. Pendekatan kontruktivisme yang digunakan dalam PMRI dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan penalaran sehingga peserta didik tidak lagi hanya menghafal. peserta didik menjadi lebih aktif dalam mencari dan mengembangkan pengetahuannya untuk membangun suatu gagasan pengetahuan.