Pengalaman Lomba Speech di UIN Syarif Hidayatullah

  • Posted: 2018-11-17
  • By: Alice - IXA/1

Pada tanggal 3 Oktober lalu, saya, Rachel, dan Velma berkumpul dan berangkat menuju Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Saya dan Velma mengikuti lomba speech dan Rachel mengikuti storytelling. Saya sangatlah gugup dan takut lupa karena ini merupakan lomba pidato pertama saya. Untungnya, ini bukanlah pertama kali saya tampil di depan banyak orang.

Kami datang setengah jam lebih awal dari jam registrasi ulang. Saya dan Velma sayangnya harus terpisah dengan Rachel karena tempat lomba yang berbeda. Saya dan Velma menghabiskan waktu untuk mempersiapkan bahan lomba. Kami juga sempat bertemu dengan seorang mahasiswa yang membantu kami berlatih. Saya mendapat nomor undian lima, itu membuat saya semakin gugup.  

Sekitar pukul 14.00, kami memasuki ruangan lomba. Setelah pembukaan, satu demi satu peserta maju tampil. Semakin lama saya semakin gugup. Namun, saya yakin kerja keras saya selama sebulan terakhir ini tidak akan mengkhianati saya. Peserta lain tampil dengan beragam gaya. Ada yang bernyanyi, ada yang terlihat sangat yakin, dan ada juga yang ternyata lupa dan gugup.

Tiba giliran saya. Topik yang saya pilih adalah kesadaran membaca. Dengan perasaan yang masih gugup, saya perlahan meraih mikrofon dan memulai pidato. Saya sungguh bersyukur saya mampu menyampaikan pidato tersebut dengan lancar. Beberapa kalimat saya sempat lupa, tetapi langsung dapat saya atasi dengan improvisasi. Saya cukup puas dengan penampilan saya, walau saya rasa bagian pertanyaan dari juri, saya dapat menjawab lebih baik. Sekitar pukul 16.00, semua peserta selesai tampil. Kami pun menunggu panitia menghitung total skor. Dari tiap grup akan dipilih sebanyak 5 orang. Saya masuk dalam grup kedua. Jika saya dapat masuk dalam lima besar, maka saya akan ke babak final pada Rabu minggu depan, melawan 14 peserta lain.

Pengumuman dimulai dari skor terendah. Rachel yang sudah selesai dengan lombanya dan masuk ke babak final, menghampiri kami. Sampai urutan kedua, tidak ada nama saya ataupun Velma. Saya hanya dapat menggenggam tangan Rachel lebih kuat. MC pun mengumumkan yang mendapat skor tertinggi. Saya mendengarnya hanya terdiam di tempat duduk. Nama saya telah disebut. Saya akan masuk ke babak final! Senang? Lebih dari senang. Saya maju ke depan dan berfoto bersama juri.

Setelahnya, saya mengambil undian untuk topik babak final. Saya mendapatkan topik tentang financial education. Wah, inilah topik yang paling saya tidak inginkan, tetapi tetap harus saya jalankan. Hari Kamis esok, saya harus berlatih dan naskah harus selesaikan secepatnya. Namun pada hari Sabtu, saya mendadak diberitahu bahwa topik financial education dihilangkan dan sebagai gantinya, kami boleh memilih antara perang narkoba atau pembetulan lingkungan hidup. Saya memilih topik pertama dan segera mengirimkan naskah kepada Ibu Kristin untuk dicek.

H-1 saya dan Rachel berlatih lagi. Kami sangat menyayangkan Velma tidak dapat masuk ke final. Saya semakin takut untuk babak final, karena dibandingkan dengan babak penyisihan, kami memiliki waktu sebulan untuk berlatih, sedangkan final hanya diberi waktu seminggu. Malamnya saya berlatih terus, tetapi saya belum puas juga. Beberapa bagian terlewat dan terlupakan serta improvisasi saya kacau balau. Esok hari, saya dan Rachel datang pagi - pagi ke sekolah untuk berangkat kembali ke UIN, kali ini didampingi Ibu Rina. Saya sangat khawatir akan penampilan saya hari ini. Saya tetap berlatih meski sudah berada dalam ojek online.

Pada lomba kali ini saya mendapat nomor undian enam. Beberapa peserta sebelum saya sangatlah gugup dan lupa-lupa. Alasan mereka sebagian besar adalah karena topik asli mereka, financial education, dihapuskan secara tiba-tiba. Ketika ingin berlatih, mereka harus bertabrakan dengan segala kegiatan sekolah. Naskah mereka yang tadinya sudah selesai dengan segala informasi yang sudah dicari harus dibuat ulang karena pergantian topik. 

Sekarang waktunya saya tampil. Saya berusaha sebaik mungkin dan puji syukur saya tidak lupa ataupun salah ucap kata. Walau ada beberapa kalimat yang saya lupakan pada awal pembukaan, saya lega karena dapat menyampaikan pidato saya dengan baik. Tekanan untuk babak ini sungguh terasa. Saya merasa saingan saya menumpuk bagai gunung. Memang tujuan lomba ini adalah untuk mencari pengalaman, tetapi pasti ada keinginan untuk menang di setiap orang.

Setelah menunggu berjam-jam, kini tiba waktunya untuk pengumuman. Acara closing diawali dengan dinyanyikannya beberapa ayat Al-Quran dan penampilan dari mahasiswa. Kemudian, pengumuman pemenang. Dimulai dari lomba storytelling, Rachel meraih juara kedua. Saya sungguh bangga karena Rachel sudah dua kali mengikuti lomba storytelling, termasuk yang saat ini dan pada kedua perlombaan ini dia meraih juara. Tiba waktunya untuk speech. Pengumuman dimulai dari juara pertama. Juara pertama diberikan kepada peserta lomba dari sekolah St. John, juara kedua diberikan kepada peserta lomba dari sekolah Cakra Buana. Kemudian juara ketiga adalah saya. Saya sangat senang. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti lomba pidato. Saya merasa bangga dapat meraih juara ketiga. 

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: views/page_news_detail_unit.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail_unit.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 111
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 167
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Back