Sekolah Santa Ursula BSD memberikan perhatian yang besar terkait pemahaman cara mengasuh anak yang perlu dilakukan oleh orang tua peserta didik. Perhatian ini berangkat dari keyakinan bahwa keberhasilan pembelajaran peserta didik di sekolah tidak dapat dilepaskan dari pola asuh anak dalam keluarga.
Tidak kurang dari 540 orang tua hadir dalam Seminar Parenting yang diadakan tiga hari yaitu Senin-Rabu, 5-7 Agustus 2019. Seluruh orang tua siswa SMP Santa Ursula BSD diundang untuk berpartisipasi dalam acara parenting ini. Kegiatan yang diadakan selama dua jam ini menghadirkan narasumber Bapak Agus Setiadi selaku Direktur Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI). Sekolah ini berlokasi di Batu, Malang, Jawa Timur
Belajar dari Bapak Agus Setiadi
Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) merupakan sekolah dengan karakteristik yang unik dan inspiratif. Sekolah SPI adalah sekolah gratis dengan latar belakang siswa yang multikultural dari seluruh Indonesia. Peserta didik yang diterima oleh sekolah ini memiliki ketentuan yang tidak biasa yani siswa tersebut harus yatim piatu, yatim/ piatu, tidak mampu secara ekonomi, dan tidak pandai.
Sekolah yang berdiri pada tahun 2007 ini memiliki tiga aturan utama bagi seluruh peserta didiknya. Rambu-rambu bagi peserta didik yaitu tidak boleh pindah agama, tidak boleh pacaran, dan tidak boleh mencuri. Saat ini jumlah siswa yang diterima SPI berjumlah 90 anak setiap angkatannya.
5 (lima) Karakteristik Orang Tua Zaman Now
Dalam paparannya, Bapak Agus Setiadi menyampaikan lima karakteristik utama yang perlu dikembangkan oleh orang tua kekinian dalam pengasuhan anak. Kelima karakteristik ini adalah orang tua menjalankan peran sebagai present person, memposisikan diri sebagai best friend, menempatkan diri sebagai consultant, menjalankan fungsi sebagai detective, dan role model bagi anaknya. Mari kita lihat satu persatu kelima karakteristik ini.
1. Present Person
Langkah awal menjalankan peran sebagai present person adalah orang tua harus menyadari keadaan anak dan peran utama sebagai orang tua zaman now. Orang tua harus selalu update, tetapi harus selektif terhadap hal-hal yang menjadi dunia anak zaman sekarang (film, lagu, makanan, sosial media, dan lain-lain).
2. Best Friend
Orang tua memposisikan diri sebagai teman bagi anak. Tindakan sederhana yang dapat dilakukan adalah membuat anak menjadi nyaman dengan cara masuk melalui pintu anak, keluar melalui pintu orang tua. Adapun yang dimaksud adalah masuk dengan cara yang disukai anak dan keluar/hasil akhir dalam harapan (persepektif) orang tua.
3. Consultant
Dengan menjadi best friend, orangtua akan lebih dapat menjalankan perannya sebagai consultant dalam mendampingi dan memberikan masukan kepada anak terkait dengan pendidikan, karier, pernikahan (memilih jodoh yang tepat), wealth management, dan kehidupan.
4. Detective
Ketika menjadi detektif orang tua harus “kepo” atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk memahami dan melayani anak. Dalama hal ini orang tua selalu berusaha mencari tahu hal yang sedang dialami, disukai oleh anaknya berdasarkan rasa ingin tahu dan belajar dari anak tanpa rasa curiga.
5. Role Model
Keteladanan (role model) menjadi aspek yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Dalam hal ini, orang tua harus menjadi contoh bagi anaknya karena anak zaman sekarang tidak bisa diperintah, anak belajar dari hal yang mereka lihat.
Lomba Tari Tradisional Kategori Group Tangerang Fashion Festival 2025
MENGUKIR PRESTASI DENGAN DIGITAL ART
Pengalaman Berharga
Hidup dalam Keserasian, Bersatu, Sehati, Sekehendak
Refleksi pada Hari Santa Angela Merici di Kampus St. Ursula Bumi Serpong Damai
Sr. Francesco Marianti, OSU: Pelaku Serviam Sejati