Banyak orang berkata bahwa ada hal-hal yang mustahil, dan sering kali mereka memilih menyerah ketika menghadapi hal tersebut. Saya pun sempat merasa demikian. Mengikuti pelatihan fisik dan mental selama dua hari di salah satu cabang Artileri Pertahanan Udara (Yon Arhanud) Tentara Nasional Indonesia terdengar menantang—dan jujur, tidak menyenangkan pada awalnya. Meski hati diliputi keraguan, saya tetap melangkah. Rasa cemas memang ada, tetapi antusiasme mendorong saya untuk mencoba. Dan ternyata, pengalaman ini memberi saya pelajaran yang luar biasa.
Hari pertama kami disambut dengan cuaca terik. Meski awalnya terasa menyiksa, para tentara menyebutnya sebagai cuaca yang "segar". Sungguh terdengar aneh, tetapi seiring waktu, saya mulai memahami maksud mereka. Sinar matahari yang menyengat terasa lebih hangat dan menenangkan, terutama ketika disertai udara bersih yang jauh dari polusi kota. Kami memulai kegiatan dengan latihan Peraturan Baris-Berbaris (PBB), yang ternyata bukan sekadar latihan fisik, tetapi juga ujian kedisiplinan dan mental. Ketika kegiatan ini dilombakan, saya sempat melakukan kesalahan. Namun, saya belajar bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan penguatan mental.
Berbagai kegiatan kami jalani: dari jadwal yang padat, makan dan bersiap dalam waktu singkat, hingga tantangan malam hari berupa misi menyampaikan pesan rahasia ke beberapa pos dalam gelap gulita. Malam itu kami bergerak diam-diam, saling memegang pundak agar tidak terpisah, dan menjaga kekompakan tim. Di siang hari, kami mengikuti outbound yang seru sekaligus menantang, seperti bermain lumpur, merayap, memanjat, dan mengayun menggunakan tali. Sebagai anak kota, ini adalah pengalaman yang menyegarkan sekaligus menguji keberanian saya.
Namun, momen paling mengesankan bagi saya justru terjadi saat malam api unggun. Di tengah kelelahan, kami diingatkan akan kasih orangtua, mereka yang selalu mendoakan dan mencintai kita tanpa pamrih. Tidak ada yang bisa menggantikan kasih sayang orangtua. Refleksi malam itu menyentuh hati saya dan menjadi penutup yang penuh makna. Dua hari satu malam di Yonarhanud mengajarkan saya banyak hal: pentingnya kedisiplinan, kerja sama, keberanian, rasa syukur, dan terutama, arti kebersamaan. Pengalaman ini membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat, tangguh, dan peduli terhadap orang lain.
Langkah Berani di Tengah Tantangan: Pelatihan Fisik dan Mental di Yonarhanud
Program “Berkat” Bersama Luce
Pesan Kebangkitan Nasional di Tengah Semangat Pendidikan
Lomba Tari Tradisional Kategori Group Tangerang Fashion Festival 2025
MENGUKIR PRESTASI DENGAN DIGITAL ART