Tetap Sehat di Masa New Normal

  • Posted: 2021-09-10
  • By: Gabriella Santoso & Helena Hanjoyo

Usai pelaksanaan Penilaian Kenaikan Kelas (PKK) tahun pelajaran 2020-2021, SMP Santa Ursula BSD mengadakan berbagai kegiatan bagi para peserta didiknya. Salah satu di antaranya adalah webinar untuk peserta didik kelas VII, yang bertema “Tetap Sehat di Masa New Normal”

Webinar yang diselenggarakan pada hari Selasa, 25/05/21 ini dimulai pada pukul 07.00 pagi, di mana para murid berkumpul dalam ruang Zoom Meeting kelas masing-masing, didampingi wali kelas mereka. Dalam pertemuan tiap kelas, peserta didik mengisi lembar Google Forms Evaluasi Diri sebagai gambaran bagaimana kebiasaan baru peserta didik selama PJJ.

Setelah pengisian Evaluasi Diri selama kurang lebih 30 menit, mereka berdiskusi bersama wali kelas masing-masing mengenai aktivitas serta pola makan yang mereka lakukan di masa New Normal ini. Selanjutnya, pada pukul 9.30, webinar dengan narasumber dr. Lichte Christian Purbono, salah satu alumni angkatan 2009 di SMP Santa Ursula BSD ini, dimulai.

Dalam webinar ini, kami belajar mengenai virus corona atau COVID-19 yang sedang melanda dunia. Virus dengan julukan “penyakit 1000 wajah” ini dapat menginfeksi/menyerang siapa saja dengan bentuk berbagai macam penyakit. Di antaranya demam, batuk, dan nyeri tenggorokan (gejala-gejala ringan) serta sesak nafas, pneumonia, dan demam di atas 39°C atau demam refraktori (gejala-gejala sedang). Kesulitan bernafas termasuk gejala berat, dan syok sepsis termasuk gejala kritis.

Untuk mencegah tertular COVID-19, haruslah kita menggunakan masker dengan benar (mulut, hidung, dagu, dan sisi-sisi pada muka tertutup), mencuci tangan dengan kompleks selama 40-60 detik, menjaga jarak minimal 2 meter, hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung, serta tetap di rumah.

Telah dibuktikan bahwa COVID-19 dapat bertahan paling lama pada benda berbahan plastik dan stainless steel, yakni selama 72 jam, diikuti oleh benda berbahan karton selama 24 jam. Virus ini dapat bertahan selama 4 jam pada tembaga, dan 3 jam di udara. Informasi ini memperkuat alasan pentingnya menerapkan langkah pencegahan di atas.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh dari virus ini adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi tidak akan membuat tubuh menjadi kebal 100%, namun dapat menurunkan resiko kematian dan memperpendek masa penularan. Vaksin akan aman jika sesuai dengan anjuran pemerintah.

Situasi pandemi membuat kita semua belajar dan bekerja dari rumah dengan memandang layar komputer atau gawai hampir sepanjang hari. Oleh karena itu, dalam webinar kali ini, kami juga belajar untuk waspada terhadap Computer Vision Syndrome atau digital eye strain.

Gejala-gejala dari Computer Vision Syndrome adalah sakit kepala, nyeri pundak, penglihatan kabur, kelambatan perubahan fokus, dan penglihatan ganda serta gejala-gejala lainnya. Kemungkinan tinggi terjadinya Computer Vision Syndrome di masa new normal ini, merupakan hal lain yang harus diwaspadai.

Efek dari Computer Vision Syndrome diharapkan dapat dikurangi dengan menerapkan ‘The 20-20-20 rule’. The 20-20-20 rule memiliki arti yaitu setiap 20 menit, mata kita harus beristirahat dari layar komputer, dan melihat benda sejauh 20 kaki. Postur tubuh saat melihat komputer harus tegak dengan posisi yang nyaman. Jangan lupa juga untuk berkedip, karena berkedip membuat permukaan depan mata tetap lembab.

Untuk mengisi waktu selama di rumah saja, kita dapat melakukan hobi, belajar hal baru, atau mengikuti aktivitas dalam kelas/komunitas online. Kita juga dapat berolahraga. Beberapa  olahraga mudah yang direkomendasikan untuk dilakukan antara lain olahraga kardio untuk kesehatan jantung, jumping jack, yoga, senam aerobik, sit-up dan push up, dan plank.

Tak lupa, dr. Lichte Christian Purbono mengajak kita semua melakukan 10 nilai Santa Ursula BSD, yaitu kedisiplinan, kerjasama, kemandirian, kejujuran, kepekaan, religiusitas, daya juang, penghargaan, tanggung jawab, dan cinta lingkungan. Dengan demikian diharapkan kita dapat tetap bersemangat dalam menjalani masa New Normal.