Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD: Dunia dalam Satu Ruangan

  • Posted: 2024-10-01
  • By: Jolene Sulung (XII-C/20)

Bagaimana jadinya sebuah sekolah tanpa perpustakaan? Peran perpustakaan memang tidak perlu dipertanyakan kembali. Selain untuk menunjang pendidikan formal peserta didik, perpustakaan juga hadir sebagai sarana untuk memperluas wawasan umum dan non-akademis, serta imajinasi anggota komunitas sekolah. Perpustakaan juga sering kali menjadi fasilitas yang hening dan nyaman untuk membaca dan mengerjakan tugas.

Seluruh peranan perpustakaan ini diperingati pada setiap tanggal 14 September sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Pada peringatan tahun 2024 ini, saya berkesempatan mewawancarai para pustakawan sekolah seputar perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD.

Berbagai sumber literatur yang disediakan di Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD adalah koleksi buku fisik (analog), VCD/DVD, E-book, majalah, surat kabar, tiga buah komputer untuk eksplorasi dunia maya, dan aneka permainan edukatif. Jenis buku yang disediakan juga tidak tanggung-tanggung, mulai dari buku pelajaran seperti Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris; buku bacaan fiksi, non-fiksi, dan komik sains; serta referensi seperti kamus dan ensiklopedia.

Ini pun hanya sebuah gambaran besar akan buku-buku yang terdapat di perpustakaan. Nyatanya, berbagai genre buku dapat ditemukan di Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD. Mulai dari non-fiksi dengan topik psikologi sampai biografi, serta non-fiksi dengan topik romansa sampai literasi sejarah. Perpustakaan Santa Ursula BSD juga menyediakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kamus bahasa Jerman sejumlah masing-masing 30 eksemplar, serta buku wajib baca sebanyak 40 eksemplar per judul untuk jam pelajaran wajib literasi. Begitu beragam dan banyak sumber sastra yang disediakan oleh Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD. Keren, kan?

Koleksi buku-buku ini sekitar 90% berasal dari pembelian pihak sekolah dan 10% merupakan pemberian dari pihak eksternal, seperti peserta didik, orang tua peserta didik, dan alumni. Jadi, bagi anggota komunitas sekolah yang buku-bukunya sudah menumpuk di rumah, boleh banget diberikan ke perpustakaan untuk berbagi pengetahuan dengan sesama anggota komunitas. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan adalah keadaan fisik buku yang masih bagus dan layak baca, genre fiksi harus sesuai dengan usia peserta didik SMP-SMA, serta genre non-fiksi mengenai pengetahuan umum dan buku pelajaran.

Tidak hanya itu, Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD juga selalu terbuka pada permintaan buku dari seluruh anggota komunitas sekolah. Permintaan buku tersebut akan diproses dan disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan pada saat itu. Asik, kan? Siapa tahu buku yang diinginkan tiba-tiba bisa ada di salah satu rak Perpustakaan Santa Ursula BSD!

Selain menyediakan sumber literatur, Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD juga menawarkan berbagai layanan, seperti peminjaman buku, referensi, dan fotokopi bagi peserta didik.

“Menurutku, ibu-ibu perpustakaan bantu banget. Kalau ada buku yang enggak tahu tempatnya, kita bisa langsung tanya. Ibu-ibunya juga baik banget. Waktu itu, aku mau pinjem buku Laut Bercerita, tapi enggak ketemu-temu. Jadinya, aku nanya dan langsung dituntun ke raknya, terus ditunjukkin bukunya yang mana. Aku juga dulu pernah ada tugas kliping berita-berita, guru-guru perpustakaannya juga langsung bantu menyediakan sumber-sumber koran sama majalah … lengkap banget dan urut waktu, terus, di-fotokopi di perpustakaan,” kata Audrey, salah satu peserta didik SMA Santa Ursula BSD.

Bahkan, perpustakaan juga menawarkan kunjungan terbuka bagi orang tua peserta didik dan alumni. Layanan akan langsung dilakukan oleh pustakawan Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD yang berjumlah empat personel. Mereka semua adalah Ibu Arjuna Ria Melawaty Manurung, S.S.; Ibu L. M. Sri Sudartanti Purworini, S.Pd., M.Pd.; Ibu Christina Enung Martina, S.Pd.; dan Ibu Margaretha Maria Josyarti, S.Pd., M.Pd.

Selain menanyakan seputar perpustakaan sekolah, saya juga berkesempatan bertanya mengenai keseharian seorang pustakawan.

“Kami melakukan pengadaan koleksi buku, baik itu membeli buku atau menerima sumbangan buku. Lalu, kami juga mengelola koleksi buku, seperti penyampulan, stempel, pemberian nomor induk buku dan nomor klasifikasi buku, menginput atau meng-entry data buku di E-school, display buku, sampai memasukkan buku ke rak,” jelas Ibu Juna.

Di samping itu, para pustakawan juga secara aktif mempublikasikan berbagai karya tulis sastra yang dapat dibaca pada situs web https://literasisanurbsd.wordpress.com/. Pada bagian “Konten Blog”, para pustakawan biasanya menyematkan karya tulis puisi dan feature, yaitu jenis artikel yang memadukan gaya bahasa berita dan opini.  Topik yang biasanya diangkat seputar nasionalisme dan politik. Sementara itu, pada bagian “Ruang Guru”, banyak disematkan resensi-resensi buku perpustakaan sebagai rekomendasi bagi anggota komunitas sekolah. Ulasan-ulasan ini juga sudah hadir di Instagram dengan nama akun @perpussanbes.

Tunggu apa lagi? Yuk, ramaikan Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD! Ditunggu kehadiran seluruh anggota komunitas sekolah, ya!