Building the Feature, Preserving the Legacy, Growing Together.
Kutipan di atas sangat kuat maknanya bila dikaitkan dengan perjalanan 35 tahun Santa Ursula BSD, sebuah tonggak penting dalam karya pendidikan yang membentuk pribadi, karakter, dan masa depan generasi muda.
Building the Future – Membangun Masa Depan
Kita hidup di tengah dunia yang terus berubah cepat, baik secara sosial, budaya, maupun teknologi. Kemajuan zaman menuntut manusia untuk terus beradaptasi, berpikir kritis, dan mampu bertahan dalam ketidakpastian. Sekolah sebagai tempat pembentukan generasi muda tidak bisa tinggal diam. Membangun masa depan berarti menyiapkan peserta didik agar menjadi pribadi yang tangguh, terbuka pada perubahan, dan mampu menemukan arah di tengah kompleksitas dunia modern.
Membangun masa depan menyatakan komitmen bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar hari ini, tetapi tempat menyiapkan anak-anak untuk masa depan. Pada usia ke-35 tahun, Santa Ursula BSD pastinya tidak tinggal diam, terus meperbaharui diri untuk menghadapi tantangan zaman. Mempersiapkan murid bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga resilien (tangguh dan mampu bangkit kembali setelah mengalami kesulitan, tekanan, atau kegagalan), visioner, dan siap menghadapi tantangan global.
Terkait dengan kemajuan zaman, tak lepas dari perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi bukan hanya tentang alat, gawai, atau kecanggihan kecerdasan buatan. Teknologi adalah alat bantu untuk belajar dan bertumbuh, bukan sekadar hiburan atau pelarian. Santa Ursula BSD berkomitmen membekali murid dan pendidik untuk bijak dalam menggunakan teknologi digital, mengembangkan kreativitas dan inovasi lewat media modern, menjadi warga digital yang bertanggung jawab dan beretika.
Kemajuan tanpa karakter akan membawa kekosongan. Oleh karena itu dalam membangun masa depan Santa Ursula BSD terus berupaya membangun karakter dengan menumbuhkan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab; mendorong empati dan semangat melayani sesama; melatih disiplin, kerja sama, dan semangat pantang menyerah. Di Santa Ursula, nilai-nilai Serviam menjadi pondasi dalam membentuk karakter murid yang siap menghadapi masa depan, namun tetap berpijak pada nilai universal.
Zaman boleh berubah, teknologi boleh berkembang, namun iman tetap menjadi jangkar utama. Membangun masa depan tanpa keimanan hanya akan menghasilkan generasi yang rapuh dan mudah kehilangan arah. Santa Ursula BSD hadir untuk menumbuhkan relasi personal dengan Tuhan; mengembangkan nilai spiritual yang membentuk hati nurani; serta mendorong murid untuk menemukan panggilan hidupnya sebagai bentuk pelayanan kepada keluarga, gereja, dan masyarakat. Membangun masa depan berarti mendampingi generasi muda agar berani melangkah maju, sambil tetap mengandalkan penyelenggaraan ilahi.
Preserving the Legacy – Menjaga Warisan
Warisan bukan hanya benda atau tradisi lama. Dalam konteks pendidikan, warisan adalah nilai, semangat, dan identitas yang diwariskan oleh para pendiri dan pendahulu kita, nilai yang telah membentuk siapa kita hingga hari ini.
Sebagai bagian dari Ursulin yang telah hadir ratusan tahun di dunia dan puluhan tahun di Indonesia, Santa Ursula BSD memiliki warisan besar yaitu semangat Serviam ( Aku melayani, bukan dilayani); Spiritualitas Santa Angela Merici: mendidik dengan kasih, mendengar hati anak-anak, dan berjalan bersama mereka; dan enam nilai dasar pendidikan Ursulin yang berpusat pada motto "Serviam" (Saya hendak mengabdi/melayani), adalah Cinta dan Belas Kasih, Integritas, Keberanian dan Ketangguhan, Persatuan, Totalitas, dan Pelayanan.
Warisan ini bukan untuk disimpan dalam bingkai sejarah, melainkan dihidupi dan diteruskan dari generasi ke generasi. zaman terus berubah membawa dampaknya antara lain teknologi berkembang pesat, budaya instan dan konsumtif makin mendominasi, identitas diri menjadi semakin rapuh dalam dunia maya, serta nilai-nilai luhur mudah diabaikan demi popularitas atau kenyamanan sesaat. Di tengah ini semua, warisan nilai menjadi seperti pelita di tengah kelamnya zaman. Ia kecil, tetapi menunjukkan arah.
Namun, tantangan zaman juga menuntut kita untuk tidak kaku atau terjebak romantisme masa lalu. Menjaga warisan bukan berarti mempertahankan bentuk luarnya secara kaku. Menjaga warisan berarti memelihara esensinya, lalu menyampaikannya dengan cara yang relevan di zaman sekarang. Contohnya Serviam tetap diajarkan, tetapi bentuk pelayanannya bisa digital (seperti aksi sosial online, kampanye lingkungan di media sosial). Spiritualitas tetap diajarkan, tetapi pendekatannya bisa kontekstual, sesuai dunia remaja masa kini: lebih dialogis, reflektif, dan menyentuh realitas mereka. Kita tidak mempertahankan bentuk, tapi makna. Kita tidak menyembah tradisi, tapi menghidupi semangatnya.
Dalam menjaga warisan kita membutuhkan dua hal yaitu kesetiaan pada nilai inti: kasih, kebenaran, pelayanan, iman. Yang kedua dibutuhkan kreativitas untuk menyesuaikannya dengan dunia yang berubah. Santa Ursula BSD sebagai komunitas pendidikan harus mampu mentransformasi warisan menjadi kekuatan hidup yang menuntun generasi muda. Artinya, nilai lama dilestarikan dengan cara yang baru, dengan bahasa, pendekatan, dan media yang dimengerti generasi digital.
Preserving the Legacy bukan soal bertahan di masa lalu, melainkan tentang membawa nyala terang para pendahulu ke dalam tantangan zaman sekarang. Dalam 35 tahun perjalanannya, Santa Ursula BSD telah menjadi penjaga nilai, penjaga cahaya, dan kini ditantang untuk terus menyalakan warisan itu agar tetap relevan dan menghidupkan.
Growing Together – Tumbuh Bersama
Sekolah bukan hanya tempat anak-anak tumbuh. Para guru, karyawan, orang tua, bahkan alumni pun tumbuh bersama dalam ekosistem yang mendukung satu sama lain. Ini berarti tumbuh dalam kerja kolaboratif antara sekolah dan keluarga. Tumbuh dalam kesadaran sosial melalui program kemanusiaan dan lingkungan. Tumbuh dalam iman, kedewasaan, dan semangat komunitas.
Growing Together bukan hanya tentang pertumbuhan individu, tetapi juga tentang kebersamaan dalam perjalanan menjadi pribadi yang utuh dan bermakna. Di dalamnya terkandung nilai kesalingan, kolaborasi, dan pembelajaran bersama dalam seluruh dimensi kehidupan.
Ulang tahun ke-35 adalah bukti bahwa Santa Ursula BSD adalah komunitas yang tidak berjalan sendiri. Kita bertumbuh bersama, saling menguatkan, saling melayani.
Pertama kita tumbuh bersama murid. Setiap anak berkembang dalam keunikan dan waktunya masing-masing. Sekolah bukan sekadar tempat mengajar, tetapi ruang pertumbuhan bersama murid. Di situ para guru belajar memahami generasi muda dengan empati. Murid belajar menjadi pribadi yang reflektif dan bertanggung jawab. Di dalamnya ada relasi dua arah: guru dan murid saling mengubah dan membentuk. Tumbuh bersama berarti berjalan beriringan, bukan meninggalkan yang lemah, tapi menguatkannya.
Kedua, tumbuh bersama sesama pendidik dan tenaga kependidikan. Di era penuh tantangan, guru dan tenaga kependidikan juga dipanggil untuk terus belajar dan bertumbuh. Bertumbuh dalam kompetensi dan profesionalisme, saling mendukung dalam tekanan dan tantangan kerja, dan mengembangkan budaya kerja kolaboratif, bukan kompetitif. Tumbuh bersama berarti membentuk komunitas yang sehat, terbuka, dan saling menyemangati.
Yang ketiga tumbuh bersama orang tua dan Keluarga. Pendidikan adalah tugas bersama antara sekolah dan keluarga. Keterlibatan orang tua bukan hanya saat rapat atau saat ada masalah. Dalam visi "tumbuh bersama" sekolah dan keluarga saling berbagi nilai dan harapan. Orang tua menjadi mitra dalam pembentukan karakter. Dalam hal ini komunikasi terbuka menjadi kunci utama pendidikan anak. Tumbuh bersama berarti menjalin kemitraan yang setara, saling percaya, dan mendidik bersama demi masa depan anak.
Dunia terus berkembang. Kita merupakan bagian dari dunia ini, maka yang keempat adalah tumbuh bersama dunia. Sekolah tidak hidup dalam ruang tertutup. Santa Ursula BSD sebagai bagian dari masyarakat global sudah semestinya terbuka pada wawasan internasional tanpa kehilangan jati diri. Sekolah juga menjadi bagian dari gerakan dunia: peduli lingkungan, kesetaraan, dan keadilan sosial.
Menjadi suara profetik di tengah dunia yang berubah. Pendidikan mempunyai tugas kenabian. Sekolah mempunyai tugas berkaitan dengan tugas menyampaikan kebenaran, memperjuangkan keadilan, dan menegur ketidakbenaran di tengah masyarakat. Dalam hal ini, tumbuh bersama berarti berani hadir di dunia sebagai pembawa terang dan harapan.
Yang terakhir adalah tumbuh dalam iman dan tujuan hidup. Pertumbuhan sejati bukan hanya akademik, tapi juga spiritual dan moral. Dalam semangat Ursulin, pertumbuhan menyeluruh harus mengarah pada tujuan mulia yaitu mengenal dan mencintai Tuhan, menemukan panggilan hidup, dan menjadi berkat bagi sesama melalui pelayanan. Tumbuh bersama berarti membentuk pribadi yang sadar akan tujuan hidupnya dan berjalan bersama Tuhan.
Tumbuh Bersama" adalah undangan untuk tidak berjalan sendiri, melainkan bertumbuh dalam kebersamaan sebagai murid, guru, orang tua, dan warga dunia. Dari ruang kelas hingga dunia nyata, dari hati yang kecil hingga jiwa yang besar, kita dipanggil untuk terus bertumbuh: dalam kasih, dalam pengetahuan, dan dalam iman.
Building the Future, Preserving the Legacy, Growing Together bukan sekadar rangkaian kata, melainkan arah dan semangat yang menjiwai perjalanan Santa Ursula BSD selama 35 tahun. Di tengah arus zaman yang terus berubah, sekolah dipanggil untuk membangun masa depan dengan memanfaatkan teknologi, membentuk karakter, dan menumbuhkan iman yang kokoh. Dalam waktu yang sama, warisan luhur Santa Angela Merici yaitu semangat Serviam, spiritualitas, dan nilai kemanusiaan; harus terus dijaga, bukan dengan cara mempertahankan bentuk lama secara kaku, melainkan dengan menghidupi maknanya secara relevan. Seluruh proses ini tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan dalam semangat kebersamaan: guru, murid, orang tua, dan komunitas sekolah saling mendampingi, saling menumbuhkan, dan bersama-sama melangkah menuju tujuan mulia pendidikan Katolik yang profetik untuk membentuk pribadi tangguh, beriman, dan siap melayani. Selamat merayakan 35 tahun Santa Ursula BSD. Tuhan memberkati. (Ch. Enung Martina)
Sumber:
https://www.osuinternational.org
Ursuline Education Network (U.S.): https://www.ursuline-edu.org/core-values
Pedoman Pastoral Pendidikan Katolik – KWI
Thomas Lickona,Educating for Character (1991)
https://www.apa.org/topics/resilience
Kurikulum Merdeka dan panduan penguatan karakter (P5).
Menata Masa Depan, Melestarikan Warisan, Melangkah dan Bertumbuh Bersama
Menolak Tidak Tahu, Langkah Awal Menghargai Kemanusiaan
Persian: Mengenyam Cerita Melalui Kreativitas dan Tradisi
Bersama Melayani dalam Perayaan Ekaristi
Menjadi Kader Khas Santa Ursula