Tahun 2020, genaplah usia 30 tahun sekolah Santa Ursula BSD dalam mengarungi samudera luas pendampingan dan pembentukan karakter generasi muda dalam ranah pendidikan. Usia 30 tahun, selayaknya manusia, telah menjadi matang oleh berbagai pengalaman hidup yang mendewasakan.
Sebagai penutup rangkaian perayaan 30 tahun sekolah Santa Ursula BSD, pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 yang juga bertepatan dengan hari peringatan Santa Ursula, pihak sekolah telah menyelenggarakan peresmian dan pemberkatan patung Santa Ursula. Pemberkatan patung nan indah ini dipimipin oleh Pastor Hendra Suteja, SJ pada pagi hari yang cerah dengan suasana dilingkupi rasa penuh syukur. Acara yang sederhana tetapi penuh makna ini dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dari unit TB-TK, SD, SMP, dan SMA Santa Ursula BSD. Tentunya acara ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Dengan didirikannya patung Santa Ursula ini, Pastor Hendra mengingatkan kami semua untuk semakin meneladani semangat dan keberanian dari Santa Ursula sebagai pelindung sekolah Santa Ursula, khususnya untuk melayani anak-anak muda dalam mempersiapkan hidup dan masa depan mereka. Sekarang, patung yang terbuat dari logam kuningan dengan tinggi 170 cm ini berdiri dengan kokoh dan indah di sebuah taman kecil, tepatnya di bagian pojok depan hall SMP-SMA Santa Ursula BSD.
Tepat setahun yang lalu, ternyata gagasan untuk mendirikan patung Santa Ursula sudah diutarakan oleh Sr. Francesco Marianti OSU, selaku Ketua III Yayasan Sancta Ursula BSD. Beliau berharapan dengan kehadiran patung Santa Ursula ini, seluruh civitas academica sekolah Santa Ursula BSD dapat semakin mampu menimba dan mengaktualisasikan spiritualitas Santa Ursula dalam laku hidup keseharian. Patung ini juga diharapkan menjadi landmark atau penanda yang semakin mengukuhkan identitas dan kebanggaan sekolah. Kini, gagasan tersebut sudah bisa terealisasikan.
Di sisi lain, pendirian patung Santa Ursula ini menjadi momen yang penting dan bersejarah karena dibarengi dengan keadaan pandemi Covid-19 yang berdampak besar dalam segala aspek hidup manusia di seluruh dunia dewasa ini. Semoga patung ini tidak hanya hadir secara fisik sebagai tetenger (Jawa: ciri; tanda khas), tetapi juga dapat selalu mendampingi kita secara spirit agar kita semua diberi kekuatan dan kesabaran di saat-saat sulit dan penuh tantangan ini. Dia akan selalu menjadi Alma Mater, Ibu yang mengayomi. Dengan kehangatan kasihnya, Santa Ursula juga akan selalu merengkuh siapa saja yang berbeban berat dan mereka yang rindu untuk pulang.