Pengalaman Sprachcamp di Jerman

  • Posted: 2022-09-19
  • By: Elianne Sulistyo XII IPB / 08

Sejumlah 77 pembelajar bahasa Jerman dari seluruh penjuru Indonesia bersaing untuk meraih peringkat 6 besar dalam ajang final Olimpiade Bahasa Jerman Nasional 2022. Pada tanggal 31 Januari 2022, saat hari pengumuman hasil lomba, tak disangka nama saya disebutkan sebagai juara keempat. Sebagai hasil kemenangan itu juga, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Language Camp selama 3 minggu di Stein an der Traun, Traunreut, Jerman.

Awalnya saya bersama 3 pemenang dari sekolah lain dijadwalkan untuk berangkat pada bulan Juli 2022, tidak jauh dari awal masuk sekolah. Tempat tujuan kami awalnya pun bukan Traunreut, melainkan Hamburg. Kami juga sempat kesulitan mendapatkan vaksinasi kembali, karena ternyata sinovac tidak diakui oleh pemerintah Jerman. Setelah perjuangan lama menghadapi ketidakpastian dN mengurus persyaratan keberangkatan ke Jerman, akhirnya kami dipastikan untuk berangkat tanggal 6 Agustus dan pulang tanggal 27 Agustus 2022. 

Selagi murid-murid Sekolah Schloss Stein menjalani libur musim panas, bangunan kosong tersebut dialihfungsikan sementara sebagai lokasi pelaksanaan Language Camp. Fasilitas yang disediakan lengkap, mulai dari asrama, kantin, lapangan dan peralatan olahraga, bahkan sampai lapangan voli pasir.  Asrama kami dibagi berdasarkan umur, anak-anak berumur 16 ke atas ditempatkan di kamar single. Fasilitas seperti sarapan, makan siang, dan makan malam semua sudah disediakan oleh panitia. 

Hari pertama di sana, kami diberikan waktu bebas untuk sekadar mengelilingi area sekolah dan berkenalan dengan anak-anak lain. Rutinitas setelahnya telah ditentukan dengan jadwal yang ketat. Hampir keseluruhan kegiatan tersebut dihabiskan di dalam area sekolah. Sayangnya, kami tidak diperbolehkan keluar area sekolah di waktu luang. Hanya pada hari Sabtu dan Minggu kami bisa bertamasya ke luar, itupun semua sudah diatur dan terbatas waktunya. Kami sempat mengunjungi Danau Chiemsee, Konigsee, dan Kota Salzburg di Austria. Selain itu, paling jauh kami berjalan kaki sejauh 1,5 km ke supermarket.

Setiap pagi kami diwajibkan bangun jam 07.30, menyantap sarapan, lalu ikut kelas bahasa Jerman. Masing-masing anak dibagi berdasarkan kecakapannya dalam berbahasa Jerman. Saya kebetulan ditempatkan di kelas B2. Siang hari biasa dipenuhi dengan kegiatan kebersamaan, entah itu olahraga, permainan, atau yang lainnya. Setiap hari Selasa dan Kamis, program siang digantikan dengan  proyek kelompok  dan dilanjutkan dengan Interessensgruppen, dimana kami bebas memilih kegiatan yang kami minati. Kami diberikan jangka waktu panjang untuk mengerjakan proyek kelompok lintas kelas tersebut. Proyek pertama, kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan negara asal, lalu diminta untuk membuat poster dan presentasi singkat untuk sedikit memperkenalkan negara asal masing-masing kepada semua yang lain. Proyek kedua, dengan kelompok yang berbeda, kami diminta membuat sebuah video musik dari pilihan lagu-lagu Jerman yang ada. Terakhir, ada program malam. Program malam ini yang bagi saya paling menyenangkan, karena mayoritas dilakukan indoor atau di hutan belakang sekolah. Program permainan, kegiatan malam, dan perjalanan ke luar semua dirancang dan organisasikan oleh tim pengurus. Masing-masing dari mereka juga bertanggung jawab atas satu bagian asrama. Mereka yang selalu menemani kami di setiap kegiatan dan yang selalu   mengajak kami sharing untuk menutup hari. 

Banyak pengalaman yang terjadi ketika berada di negara orang di belahan dunia lain, begitu jauh dari orang tua, di tempat yang segalanya asing. Banyak hal baru dan menyenangkan yang terjadi. Namun banyak juga hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi saya. Pada beberapa momen,  saya benar-benar merasa  ada perbedaan antara saya dan peserta lainnya yang terlalu besar. Dari segi penampilan, budaya, umur, perilaku, semua membuat saya terkadang sulit untuk berbaur. Walau begitu, celah yang ada tidak memupuskan harapan dan ketertarikan saya untuk menjelajahi dunia luar. Berkat kesempatan berharga yang sudah saya dapat ini, saya belajar menjadi lebih mandiri, berani, menghargai sesama, dan cepat beradaptasi. Pengalaman ini juga menghilangkan keraguan saya untuk menekuni pembelajaran bahasa dan melanjutkan studi ke Jerman ke depannya.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: views/page_news_detail.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 107
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 90
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Back