Public speaking adalah aktivitas berbicara secara langsung di depan umum. Public speaking juga merupakan sebuah keterampilan yang dapat digunakan untuk membangun hubungan antara komunikator (pihak yang menyampaikan pesan) dan komunikan (pihak yang menerima pesan). Hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dicerna oleh komunikan dengan mudah, serta selaras dengan maksud pembahasan dari komunikator.
Public speaking merupakan salah satu keterampilan yang paling dibutuhkan di era modern saat ini. Dunia pekerjaan saat ini mengharuskan kita untuk mampu berkomunikasi, berinteraksi, serta berkolaborasi dengan individu atau kelompok lainnya, sehingga keterampilan dalam berbicara akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan dan relasi yang dihasilkan. Selain itu, keterampilan berbicara juga akan mempengaruhi audiens untuk mendengarkan dan memahami pesan yang disampaikan dengan lengkap. Maka dari itu, pemahaman dan keterampilan public speaking yang baik merupakan hal krusial terutama untuk anak muda, agar dapat bertahan dan terus berkembang di masa depan.
Keterampilan public speaking dapat mulai dipelajari sejak usia dini. Pelatihan keterampilan public speaking di usia dini akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam berkomunikasi dan bersosialisasi di masa mendatang. Hal ini menjadi salah satu tugas bagi sekolah setingkat SD, SMP, dan SMA untuk mematangkan keterampilan dan kemampuan anak dalam public speaking.
Santa Ursula BSD merupakan sekolah yang peduli akan karakter, budi, dan kecerdasan dari anak-anaknya. Sekolah ini selalu mementingkan pengembangan karakter untuk membekali perjalanan hidup peserta didik di masa depan. Public speaking sebagai salah satu keterampilan yang penting di masa depan, telah mendapatkan banyak perhatian dari sekolah untuk diajarkan dan diimplementasikan pada murid-muridnya, terutama dalam proses belajar mengajar. Menanggapi hal tersebut, tim guru SMA Santa Ursula BSD mengadakan seminar public speaking untuk peserta didik kelas X dan XI, dengan mengundang seorang alumnus yang telah lulus di jurusan Ilmu Komunikasi, yakni Aditya Putra Dinata.
Aditya Putra Dinata yang kini menjadi seorang MC dan penyiar radio diundang untuk menjadi pembicara dalam seminar public speaking kelas X dan XI pada Senin, 27 Mei 2024. Seminar ini dibuka oleh Ibu Erijani selaku perwakilan tim guru SMA Santa Ursula BSD yang menegaskan bahwa kemampuan public speaking peserta didik SMA di sekolah masih sangat kurang dan perlu pendampingan secara intensif. Selain beliau, banyak pula guru-guru lain yang sependapat dengan pernyataan Ibu Erijani tersebut. Oleh karena itu, pembinaan keterampilan public speaking menjadi hal yang diperlukan peserta didik SMA untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam berbicara di depan umum.
Kak Aditya pun maju dan menyapa kami, peserta didik kelas X yang sudah duduk bersila dengan tenang. Ia memulai dengan menanyakan kendala yang sering dialami peserta didik kelas X saat berbicara di depan umum. Ternyata tak percaya diri, takut salah bicara, tak menguasai materi pembicaraan, sering ngeblank, dan overthinking adalah hal yang sering muncul saat berbicara di depan umum.
Kak Adit pun melanjutkan materi pembahasannya dengan menanggapi permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan tadi. Lalu, ia mulai menjelaskan tentang teknik-teknik public speaking seperti cara menyiapkan materi, mempersiapkan alur presentasi (pembuka, isi, dan penutup), serta mempelajari teknik berbicara dan bahasa tubuh yang baik. Ia menjelaskan tentang rumus presentasi yaitu “persiapan + teknik”, di dalamnya mengandung (1) materi, (2) outline, dan (3) power point.
Dalam konteks rumus presentasi tersebut, materi terdiri dari detail acara, event ( issue/problem/solution), dan ditambah dengan persiapan mental. Materi yang kita persiapkan harus memuat detail dari pembicaraan kita, serta menjelaskan permasalahan, kendala, dan solusi dari keduanya. Outline adalah gambaran atau sketsa yang berkaitan dengan merangkai pembukaan, konteks, serta penutup dari suatu pembicaraan. Dalam presentasi, pembukaan yang baik dapat memuat fakta/pantun/quotes/storytelling/QnA untuk mengikat dan menarik perhatian audiens. Konteks dalam presentasi kita perlu memuat topik dan permasalahan yang sedang dibahas untuk menegaskan poin utama materi kepada audiens. Terakhir, penutup dari pembicaraan kita dapat memuat rekap dari materi pembahasan, serta ajakan untuk menindak lanjut permasalahan yang ada.
Selain struktur presentasi itu sendiri, kita juga perlu memerhatikan bahan visual dari materi yang akan ditunjukkan kepada audiens. Dalam membuat power point atau slide, hal yang perlu diperhatikan adalah rumus KISS (Keep It Simple & Short) dan PEGAWAI (PEnulisan-GAmbar-WArna-warnI).
Rumus KISS mengajarkan kita untuk membuat materi dengan cara yang sederhana dan ringkas. Ini bertujuan agar power point dapat menyampaikan poin-poin penting materi untuk membantu pembicara menyampaikan pesannya dengan sistematis. Rumus PEGAWAI mengajarkan kita untuk mengembangkan aspek visual dalam power point atau slide yang hendak kita tampilkan untuk audiens. Kedua hal ini akan sangat membantu audiens untuk tergerak dan tertarik pada materi yang kita sampaikan, sehingga dapat memahami materi dengan lebih lengkap.
Setelah menjelaskan tentang teknik persiapan dan pembuatan materi, Kak Adit lanjut menjelaskan tentang teknik vokal dan bahasa tubuh dalam public speaking. Teknik vokal yang dimaksud antara lain adalah intonasi, artikulasi, aksentuasi, pemilihan kata-kata, smiling voice, filler word, tempo, dan jeda.
Intonasi adalah lantunan nada dari suara kita saat berbicara. Intonasi berperan untuk membuat pembicaraan tak terkesan monoton. Selain itu, artikulasi merupakan kejelasan dalam pelafalan kata yang tentunya perlu diperhatikan agar semua audiens dapat menangkap isi pembicaraan dengan tepat. Ada pula aksentuasi yang merupakan penekanan terhadap kata-kata tertentu dengan nada suara, sehingga memudahkan audiens untuk fokus pada poin-poin penting dari pembicara. Smiling voice adalah teknik bersuara yang fokus dalam mengatur nada bicara, agar terdengar bahagia dan menarik. Di sisi lain, ada filler word yakni kata-kata yang keluar tanpa sadar seperti ‘ermm.., euhh.., hm..,’ dapat merusak kualitas pembicaraan kita, sehingga perlu dihindari. Terakhir, tempo dan jeda merupakan hal yang dapat membantu kita dalam berbicara agar tidak terburu-buru dan tetap tenang mengikuti alur presentasi yang telah disiapkan.
Selain dari teknik vokal, Kak Adit juga menjelaskan tentang teknik bahasa tubuh. Poin-poin utama dari teknik bahasa tubuh menurut Kak Adit adalah penampilan, postur tubuh, gerakan tangan dan kaki, serta kontak mata. Penampilan merupakan representasi dari pembicara itu sendiri, rapi dalam berpenampilan cenderung akan menghasilkan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Postur tubuh yang tegak akan sangat mempengaruhi cara audiens memandang sang pembicara, posisi tegak dan kokoh akan menciptakan persepsi bahwa sosok tersebut percaya diri dan andal. Gerakan tangan dan kaki berperan sebagai mulut kedua dari sang pembicara. Hal tersebut dapat membantu audiens dalam memahami dan memvisualisasikan materi dengan lebih baik. Kontak mata dengan audiens pun merupakan hal yang penting. Kak Adit juga membantah suatu ajaran klasik yaitu “Kalau takut liat matanya, liat aja jidat/alisnya”. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah “Big no”, sebab kita justru akan membuang waktu untuk mencari jidat atau alis audiens.
Kemudian Kak Adit mengingatkan untuk selalu melibatkan audiens dalam pembicaraan. Melibatkan audiens akan membuat audiens merasa menjadi bagian dari pembicaraan, bukan hanya sekadar mendengar dan menangkap isi pembicaraan. Hal ini guna menarik perhatian audiens untuk terus fokus mendengarkan isi materi kita, sehingga kita dapat menghadirkan suasana yang interaktif dan menyenangkan.
Setelah selesai menyampaikan materi public speaking, Kak Adit mengajak lima anak untuk maju dan memperagakan materi yang sebelumnya ia ajarkan. Lima anak pun maju ke depan secara serentak, yakni Rafa, Bastian, Evan, Isaac, dan Philipe. Nampaknya, mereka merupakan teman dekat yang saling mendorong untuk maju bersama.
Setelah di depan Kak Adit memberikan lima materi presentasi secara spontan dan masing-masing anak diberikan waktu 30 detik untuk merencanakan pembicaraannya. Ternyata, kelima anak tersebut berhasil menyampaikan materi dengan gaya dan teknik yang cukup baik. Masih banyak sekali kesalahan teknis yang dapat diperbaiki, tetapi usaha yang mereka tampilkan untuk mengimplementasikan teknik public speaking yang baik dapat diacungkan jempol.
Dari tes singkat yang diberikan Kak Adit, dapat kita simpulkan bahwa ilmu public speaking lebih banyak berkaitan dengan latihan praktik secara langsung. Teori dan materi yang telah disampaikan hanya ditujukan untuk memandu praktik public speaking yang sesungguhnya dan itu perlu dilatih dengan giat. Selain itu, kita juga mengetahui bahwa seorang public speaker harus mampu merumuskan pembicaraannya dalam waktu yang sangat singkat, sebab ia harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dalam suatu acara.
Setelah sesi berakhir, Kak Adit mengucapkan salam terakhirnya dan kembali ke kursi belakang. Penutup acara pun kembali diambil alih oleh Ibu Erijani dan peserta didik dipersilakan kembali ke kelasnya masing-masing. Materi pembelajaran di sekolah mungkin sudah tamat, segala penilaian dan tugas pun tak lagi mengganggu keseharian kami lagi untuk tahun ajaran ini. Akan tetapi selalu ada buah yang dapat dipetik dan benih untuk ditanam, salah satu wujud aslinya adalah ilmu public speaking yang Kak Adit turunkan pada kami semua hari itu.
Severity: Notice
Message: Undefined index: HTTP_REFERER
Filename: views/page_news_detail.php
Line Number: 38
Backtrace:
File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail.php
Line: 38
Function: _error_handler
File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 107
Function: view
File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 90
Function: view
File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Sr. Francesco Marianti, OSU: Pelaku Serviam Sejati
Open House Santa Ursula BSD, Simfoni Kekeluargaan dan Mahakarya Siswa
Program Sekolah Bersih Narkoba SMP Santa Ursula BSD
Bersama Melayani dalam Perayaan Ekaristi
Menjadi Kader Khas Santa Ursula
Sampassador: Upaya Remaja Bergerak Melawan Sampah
Kunjungi, Coba, dan Rasakan: Open House Santa Ursula BSD 2024
KEGIATAN P5: “Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045: Berani Terlibat, Berani Bertanggung Jawab”
Nusantara Baru, Indonesia Maju
Perpustakaan SMP-SMA Santa Ursula BSD: Dunia dalam Satu Ruangan
Pewartaan Injil dari Vatikan ke Indonesia
Study Tour ke Jerman Bersama Hayden