Study Tour ke Jerman Bersama Hayden

  • Posted: 2024-08-29
  • By: Maria Levenia Kusnadi (XIE/25) | Yohanes Sutraguna (XIB/23) | Foto oleh Robby, | Pendamping, Lilla, Nida

Abad ke-21 merupakan masa dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh pagar atau langit. Dunia kini sudah bebas, segala bentuk informasi yang beredar dapat kita peroleh di ujung jari kita. Mengetahui hal tersebut, sudah tentu kebijakan dalam menggunakan dan memilah informasi tersebut sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap individu. Inilah salah satu alasan pentingnya mengenyam pendidikan yang lengkap di masa sekarang.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dan juga sebuah hak yang perlu diperoleh oleh setiap individu. Pendidikan memungkinkan seorang individu untuk dapat berpikir kritis dan bernalar tajam. Hal ini dapat senjata bagi individu tersebut untuk bertahan di dunia yang terbanjiri oleh informasi. Inilah alasan pendidikan tinggi sangatlah didambakan oleh banyak orang tua kepada anak-anaknya. 

Untuk memperoleh pendidikan tinggi, seorang pelajar dapat mendaftarkan diri pada suatu perguruan tinggi atau universitas yang didambakannya. Di Indonesia sendiri, ada dua jenis perguruan tinggi, yakni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akan tetapi, di era modern saat ini, tidak sedikit pula pelajar Indonesia yang memutuskan untuk menempuh pendidikan tinggi di luar tanah air. Proses untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri tentu berbeda dengan di tanah air, lantas saat ini semakin banyak diadakan program study tour oleh berbagai kampus asing di dunia bagi para pelajar yang berminat melanjutkan pendidikan di luar negeri. Salah satu pelajar yang berhasil mengambil dan mengikuti program study tour sejenis ialah Hayden.

Josephine Hayden Denetria Widiyatmoko, seorang pelajar di sekolah SMA Santa Ursula BSD yang kini menduduki bangku kelas XII-F. Di kelas peminatannya, Hayden menekuni studi mata pelajaran Sosiologi, Ekonomi, Antropologi, dan Bahasa Inggris Lanjutan. Ia adalah seorang pelajar yang memiliki ketertarikan dalam ilmu linguistik, ia pun mengaku pernah mempelajari bahasa Belanda ketika berusia lebih muda. Akan tetapi, dikarenakan ketidaktersediaannya program belajar bahasa Belanda di Santa Ursula BSD, maka ia pun memutuskan untuk mengikuti program belajar intensif Jerman pada saat kelas X. 

Sejak dahulu, Hayden telah memiliki minat untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Dengan terbukanya kesempatan untuk mengikuti program study tour yang diberikan oleh institusi Goethe, ia mengambil kesempatan tersebut. Program ini dinamakan auswahlverfahren jugendkurs 2024. Awalnya Hayden tak sepenuhnya memahami program ini, ia mengira ini hanyalah program kursus bahasa biasa alih-alih pergi langsung ke Jerman. Meski demikian, ia tetap lolos ke tahap seleksi yang diselenggarakan oleh Goethe Institut.

Proses seleksi ini terbagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama meliputi schriftliche prüfung (tes menulis dan mendengarkan) yang dilakukan antar peserta didik Santa Ursula BSD. Selanjutnya, tahap kedua meliput mündliche prüfung (tes lisan) yang dilaksanakan oleh kandidat-kandidat dari 28 sekolah di seluruh Indonesia. Total terdapat 16 pelajar dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos untuk mengikuti program studi ini. Mereka pun dibagi menjadi dua tim dan hanya dibimbing oleh beberapa pendamping dari Jerman. Hayden termasuk dalam tim yang pergi ke Sankt Peter Ording, Jerman.

“Sebenernya waktu awal-awal tuh, aku ga terlalu tau detail dari program ini, bahkan aku kira ini hanya program kursus bahasa biasa, bukan beneran ke Jerman, jadi waktu ada seleksi aku kayak “oh ya udah deh boleh ikut-ikut aja” ternyata beneran ke Jerman, kan jadi kayak bener-bener ga expect. Jadi untuk konsiderasi, awalnya ga ada, haha,” ucap Hayden.

Seperti yang disebutkan, Hayden tidak menyangka bahwa program ini akan sungguh mengirimnya ke Jerman, sehingga ia belum sempat mempersiapkan diri sepenuhnya. Hayden mengaku khawatir sebab kemampuan bahasa Jermannya belum fasih. Akan tetapi, dengan kemampuan seadanya, ia tetap mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan penduduk di sana dengan baik. 

Setiba di Jerman, Hayden mengalami culture shock sebab perbedaan karakteristik penduduk Jerman dengan Indonesia. Ia mengatakan bahwa orang Jerman cenderung berterus terang dalam beraktivitas dan berbicara, sangat berbeda dengan kultur orang Indonesia yang suka berbasa-basi. Hayden juga menyebutkan bahwa cuaca dan kuliner di sana sangatlah berbeda dari yang ada di Indonesia. Ia bercerita bahwa cuaca di Jerman dapat berubah secara drastis dalam waktu yang singkat, seperti panas berganti dingin lalu hujan badai secara tiba-tiba, dan sebagainya adalah hal yang lumrah di Jerman. Adapun menurutnya, makanan di Jerman terasa hambar dibanding masakan Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, Hayden semakin terbiasa dengan kondisi di sana, sebab udara segar dan lingkungannya nyaman untuk ditinggali.

Mengikuti program studi ini, Hayden mengaku kegiatan yang dilakukan di sana sangatlah dinamis. Kegiatan program ini tak hanya meliputi belajar di dalam ruang kelas, tetapi juga berkeliling kampus, berolahraga, menari, memasak, karaoke, dan lainnya. Hayden pun sempat mengunjungi kota Hamburg, Kiel, dan Tönning. Ia bahkan sempat mengunjungi salah satu universitas yang ada di Kiel dan menelusuri kampusnya. Akan tetapi, tetap ada kursus bahasa Jerman dan ujian yang harus ditekuninya. Adapun dia menyebut bahwa teman-teman dan pendamping di sana sangat menyenangkan, ia juga berkenalan dengan banyak teman baru dari lintas negara di rentang usia 14-17 tahun. Hal-hal tersebut membuatnya merasa antusias dalam mengikuti program ini dari awal hingga akhir.

Ketika ditanya pengalaman yang paling menarik selama di Jerman, Hayden menyebut bahwa berkenalan dengan teman-teman baru dan event Länder abend. Event Länder abend adalah kegiatan yang mengundang para pelajar internasional di Jerman untuk sharing budaya dari negara asalnya masing-masing. Di sana bersama teman-teman barunya, Hayden banyak belajar tentang budaya dari berbagai negara lain dan mendapatkan banyak suvenir dari teman-temannya.

Kelak, Hayden tertarik untuk mengambil jurusan Ekonomi dan Akuntansi di perguruan tinggi Jerman. Ia berkata bahwa banyak kampus di Jerman yang unggul dalam jurusan tersebut, sehingga ia tertarik untuk berkuliah di Jerman dan mengambil penjurusan tersebut. Dengan adanya program study tour ini, Hayden telah mendapat beberapa gambaran tentang lingkungan hidup dan belajar di Jerman. Bagi Hayden, hal ini membantu untuk memantapkan visinya kedepan dan menghapuskan keraguan yang ia miliki untuk belajar di Jerman.

Akhir kata, Hayden berpesan kepada para pelajar yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Jerman, untuk mengambil semua kesempatan yang bisa membantumu dalam meraih tujuanmu. Ia juga menyampaikan, janganlah takut untuk mencoba dan berproses dan carilah orang yang dapat membantumu melewatinya. Kurang-lebih itulah pesan-pesan singkat dari Hayden, ia sangat mendukung teman-teman yang ingin menempuh pendidikan di luar tanah air, serta berharap wawancara ini dapat membantu membuka pandangan teman-teman yang ingin kuliah di luar negeri khususnya Jerman.

Ga harus Jerman, tapi kalau kalian mau, ambil aja semua kesempatan yang ada,” ucap Hayden.

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: views/page_news_detail.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 107
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 90
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Back