A ship is safe in harbor but that’s not what ships are built for. Sebuah perkataan dari John A. Shedd menjadi semangat 150 siswa kelas XI SMA Santa Ursula BSD yang mengikuti kegiatan Outward Bound Indonesia tahun 2017. Dipisah menjadi dua gelombang, gelombang pertama dengan 65 peserta didik dan guru-guru berangkat pada 06.00 dini hari menuju OBI Eco Campus di Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Kegiatan ini berjalan selama 6 hari dimana bagi gelombang satu berlangsung pada tanggal 2-7 Oktober disusul dengan gelombang 2 pada tanggal 9-14 Oktober.
“Hari yang dinanti pun tiba, perasaan senang, sedih, antusias, dan takut pun bercampur menjadi satu.” Saat tiba di Jatiluhur seluruh peserta berkumpul di Great Hall Outward Bound Indonesia. Di sana diperkenalkanlah setiap instruktur dan divisi yang akan bekerja bersama. Selama 6 hari perjalanan, seluruh peserta yaitu siswa dan guru dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan 12-13 orang yang didampingi oleh 2-3 pendamping. Enam hari di Waduk Jatiluhur dipenuhi dengan berbagai kegiatan seperti canoeing, rafting, hiking, dan solo night.
Hari pertama dihabiskan untuk menumbuhkan kepercayaan dan kerjasama dalam kelompok dengan bermain outbound. Di dalam kegiatan high ropes, peserta saling membantu untuk melewati rintangan, lalu dilanjutkan dengan canoeing. Kegiatan kedua adalah hiking. Dengan beban tas ransel yang diisi tenda, peralatan masak, bahan makanan, pakaian, dan barang-barang pribadi, peserta harus mencari koordinat untuk sampai di pintu gerbang pendakian lalu mendaki ke puncak gunung. “Saat hiking, kami sangat merasa lelah dengan beban yang begitu berat dan harus berjalan menanjak dengan kontur jalan yang tidak beraturan disertai guyuran hujan yang membuat kami sering terpeleset jatuh,” ujar salah satu peserta. Di puncak, peserta dapat menikmati pemandangan 700 meter di atas permukaan laut.
Hari berikutnya dimulai dengan kegiatan canoeing, dimana peserta akan mendayung canoe untuk mencapai 4 titik koordinat yang telah ditentukan. Kegiatan yang tidak kalah seru dengan kegiatan lain adalah merakit. Peserta diminta untuk membuat sebuah rakit dari drum dan tongkat bambu. Dengan rakit yang dibuat, peserta harus bekerja sama dalam kelompok untuk mendayung rakit tersebut ke sebuah titik koordinat. Berbeda dengan kegiatan lainnya, kegiatan terakhir ini dilakukan secara pribadi, yaitu solo night. Pada malam terakhir dilaksanakan kegiatan solo night di mana setiap peserta menghabiskan satu malam mulai dari membuat tenda dan tidur menggunakan alas tidur di alam terbuka serta beratapkan jas hujan.
Enam hari keluar dari kebiasaan dan kegiatan sehari-hari di sekolah dan terjun ke alam bebas telah menjadi memori dan pengalaman tak terlupakan. Alam menjadi guru yang telah mengajarkan banyak hal bagi peserta, mulai dari belajar keluar dari zona nyaman, berpikir positif, kerjasama, daya juang dan masih banyak lagi hal yang tentu didapatkan oleh peserta kegiatan Outward Bound Indonesia.