Belakangan ini, Pancasila sedang ditantang. Untuk menyikapi hal tersebut, SMA Santa Ursula BSD mengundang sebanyak tiga narasumber dalam forum diskusi yang dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Oktober 2017. Ketiga narasumber ini adalah Asvi Warman Adam, Franz Magnis-Suseno, dan Nugie. Masing-masing narasumber membahas mengenai Pancasila sesuai dengan bidang keahliannya. Acara diskusi ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XII dan beberapa peserta didik dari kelas XI dan X serta seluruh tenaga pendidik SMA.
Asvi Warman Adam memulai diskusi dengan menjelaskan secara ringkas mengenai sejarah kelahiran Pancasila. Pada mulanya, muncul rumusan ideologi bangsa, hingga akhirnya pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno pertama kali menyebut rumusan tersebut dengan nama “Pancasila” dalam pidatonya. Salah satu hari nasional yang berhubungan dengan Pancasila adalah pada tanggal 1 Oktober, yaitu Hari Kesaktian Pancasila. Namun, hari nasional ini menjadi hari peringatan untuk kejadian 30 September 1965 yang menewaskan tujuh jenderal dan ribuan korban yang dituduh sebagai PKI.
Franz Magnis-Suseno lalu menjelaskan mengenai Pancasila di zaman sekarang. Menurut beliau, ideologi negara Indonesia ditantang pada kasus Ahok yang terjadi bulan Juni lalu. Fundamentalisme agama mulai bermunculan dan menentang Pancasila dengan cara ingin mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara berlandaskan agama Islam. Padahal, teks Sumpah Pemuda pada tahun 1928 hendak mempertahankan kemajemukan yang dimiliki oleh Indonesia. Pancasila hanya dapat dipertahankan apabila semua orang saling menerima perbedaan masing-masing sehingga terciptalah kedamaian.
Nugie, sebagai narasumber terakhir, mengawali pendapatnya dengan memutar lagu bertajuk “Indonesia Pemimpin Dunia”. Beliau bercerita mengenai pengalamannya pergi ke Aceh dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Nugie berdoa sesuai dengan ajaran agamanya, tetapi masyarakat Aceh tidak mempermasalahkan hal tersebut. Media mainstream-lah yang mencitrakan mereka berbeda dan membentuk stereotip yang salah. Untuk dapat merasakan makna Pancasila, maka kita harus merasa bangga terhadap negara terlebih dahulu.
Forum diskusi ini mengajak semua peserta didik sebagai generasi yang akan meneruskan keberlangsungan Indonesia, untuk terus mempertahankan kebinekaan bangsa. Perbedaan jangan memisahkan kita, tetapi justru melengkapkan.
Severity: Notice
Message: Undefined index: HTTP_REFERER
Filename: views/page_news_detail_unit.php
Line Number: 38
Backtrace:
File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail_unit.php
Line: 38
Function: _error_handler
File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 111
Function: view
File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 167
Function: view
File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Asik Bermedia Sosial Bersama Wartawan Kompas
Hari Pangan Sedunia: Cegah Stunting, Tingkatkan Nilai Gizi !
MENGINTIP KESERUAN SEKOLAH MELALUI OPEN HOUSE 2023
Phalamoedya: Yang Muda Yang Berkarya
Tips Jitu Menulis Karya Ilmiah Bersama Bapak Ibnu Wibowo!
Literasi Jembatan Prestasi
Tips and Tricks Menulis Kisah Perjalanan: Sebuah Seminar dalam Rangka Bulan Bahasa oleh Agustinus Wibowo
Outward Bound Indonesia Menantang Kamu!
Sepasang Mata: Drama Musikal dari Hati ke Hati
Menuju Kesetaraan Pendidikan Melalui Pasar Modern 2.0
STREAM: STRATEGI SIKAPI PERKEMBANGAN ZAMAN
PENGALAMAN BERHARGA DARI PELATIHAN DI BATALYON ARHANUD
Membangun Jiwa dan Raga Bersama Arhanud
Pengalaman Sprachcamp di Jerman
Berpendapat Bersama SERASI: SILENCE
Ayo Ikut Serasi!
Gerak-Gerik Mencintai Lingkungan Pemilahan Sampah dan Pengomposan
Berkenalan dengan SEMOSA: Senam Otak Sanurian
Upacara HUT RI Santa Ursula 2022
Berubah Di Kala Pandemi