Kegiatan Outward Bound Indonesia - Jati Luhur, Purwakarta

  • Posted: 2018-10-05
  • By: Devanto - XI MIPA.2 / 9

"There is more in you than you think"

Kutipan ini diambil dari perkataan pendiri Outward Bound yaitu Kurt Hahn. Kalimat ini pula yang memotivasi siswa-siswi kelas XI SMA Santa Ursula BSD dalam menjalani kegiatan Outward Bound Indonesia selama 6 hari dan 5 malam. Keberangkatan dibagi menjadi dua gelombang, gelombang pertama dilaksanakan pada tanggal 3-8 September 2018 sementara gelombang kedua dilaksanakan pada 10-15 September 2018. Seluruh siswa-siswi berkumpul pada pukul 04.30 dan berangkat ke OBI Eco Campus di Waduk Jatiluhur, Purwakarta pada pukul 05.00 dan tiba di lokasi pada pukul 09.00 untuk mengikuti upacara pembukaan.

Sesampainya di OBI Eco Campus, seluruh peserta diumumkan kelompoknya masing-masing yang terdiri dari 10-12 orang dan diperkenalkan instruktur yang mendampingi. Kecemasan pasti ada bagi orangtua maupun peserta OBI, namun seluruh instruktur yang mendampingi merupakan orang profesional yang selalu mengawasi dan membantu bila anggota kelompok dalam masalah yang serius. Dalam OBI, peserta diajarkan untuk mampu menyelesaikan masalah dalam kelompok dan tidak bergantung maupun mengeluh kepada instruktur. Selain itu, keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama yang diterapkan oleh OBI selama pelatihan ini, dapat ditunjukan dengan alat yang tersedia sangat layak pakai.

Kegiatan dimulai dengan bonding dalam kelompok melalui permainan dan diskusi kelompok. Kegiatan ini mempererat hubungan satu sama lain dan menumbuhkan rasa solidaritas dalam kelompok. Tantangan datang saat peserta memindahkan barang pribadi ke tas yang disediakan beserta barang bawaan kelompok, kegiatan ini menggugah kami untuk saling membantu dan peka akan kemampuan diri maupun teman kelompok. Tas yang kami pikul selama 6 hari ini merupakan tanggung jawab yang kami pegang karena setiap tindakan memiliki resiko yang perlu diterima.

Momen seru terjadi saat peserta diajarkan untuk melakukan canoeing karena hal ini merupakan hal baru bagi kami dan menantang diri kami untuk melakukan hal baru. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mengambil bendera yang ada di pulau-pulau dengan petunjuk dari koordinat dan kompas. Selama canoeing seluruh sifat dasar peserta dapat terungkap karena rasa letih dan jenuh yang tak berujung. Justru kekompakan kelompok diuji selama proses ini dengan prinsip “satu senang semua senang, satu susah semua susah”, kedewasaan kami diuji agar menekan ego pribadi demi kepentingan kelompok. Namun, rasa letih dan jenuh tetap saja kalah dengan canda gurau antar peserta. Kami percaya bahwa semua kegiatan dapat dilakukan bila berpikir positif dan enjoy dalam menjalaninya.

Pengalaman mendaki gunung juga tak kalah seru karena segala rasa letih terbayar saat tiba di puncak gunung dan menikmati keindahan alam Indonesia. Rasa syukur keluar dari setiap pribadi karena masih diberi kesempatan untuk menikmati karya Tuhan dan peserta ungkapkan dengan menyanyikan Mars Serviam di ketinggian 700 mdpl. Selain itu, solo night yaitu peserta menghabiskan malam sendiri dengan mendirikan tenda beratapkan jas hujan dan merefleksikan diri selama berproses di OBI. Banyak hal yang peserta dapatkan selama proses ini karena dalam kondisi hening, refleksi dapat dilakukan dengan serius dan menggali lebih dalam tentang kekuatan-kelemahan pribadi.

Selama enam hari mengikuti pelatihan di OBI, setiap peserta telah memperluas zona nyamannya dan menemukan satu hal dalam dirinya yang tak akan terbayangkan sebelumnya. Alam mengajarkan kami semua untuk kerjasama, pantang menyerah, sabar, jujur dan bersyukur atas hidup kami. Brian Canaugh pernah berkata bahwa setiap rintangan merupakan peluang untuk memperbaiki keadaan. Rintangan yang kami lalui di OBI telah mengubah pribadi kami menjadi lebih utuh dan siap menghadapi masa depan.

OUTWARD BOUND! TO SERVE. TO STRIVE AND NOT TO YIELD!