Senin, 23 September 2018 bertepatan dengan Puncak Perayaan Hari Puisi Nasional, Perkumpulan Rumah Seni Asnur, yang diprakarsai oleh Asrizal Nur meluncurkan sebuah antologi puisi guru yang berjudul Antologi Puisi Guru : Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu. Antologi puisi ini ditulis oleh 1000 guru ASEAN yang tergabung dalam Gerakan Akbar 1000 Guru ASEAN Menulis Puisi. Guru-guru yang menulis puisi dalam buku tersebut tersebar di seluruh Indonesia dan negara-negara ASEAN. Meki jumlah guru (tak terbatas ilmu, usia, jenis kelamin, agama, jenjang yang diajarnya, negara, suku) begitu banyak tetapi ternyata hanya sekitar 1000 guru yang tertarik untuk melibatkan diri dalam kegiatan ini. Pada malam itu juga diserahkan penghargaan dari Yayasan MURI karena antologi puisi tersebut ditulis oleh 1000 guru.
Tiga guru Santa Ursula BSD yang melibatkan diri dalam kegiatan tersebut adalah Evy Chrisna Ch. (guru Matematika SMA), L. M. Sri Sudartanti Purworini (guru Bhs. Indonesia SMA), dan Silviana N. (guru matematika SD).
Aktivitas menulis puisi ini merupakan upaya Perkumpulan Rumah Seni Asnur untuk terus menggerakkan semangat menulis puisi di kalangan guru. “Bila guru memiliki perhatian dan kemampuan pada puisi; tidak saja turut menggairahkan kesusasteraan Nusantara, menambah khazanah perpuisian terlebih dari itu dapat menciptakan iklim bersastra di sekolah-sekolah...” demikian yang disampaikan Asrizal Nur. Selanjutnya dikatakannya juga “...aktivitas menulis di kalangan guru juga turut mengembangkan literasi di sekolah dalam rangka memperkuat karakter bangsa dan sejalan dengan program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.” Menulis tanpa membaca adalah sesuatu yang tak mungkin terjadi. Oleh karena itu, guru yang menulis pastilah dia juga seorang guru yang tekun membaca. Inilah salah satu jalan untuk mengembangkan literasi di sekolah.
“Gerakan 1000 Guru ASEAN Menulis Puisi adalah salah satu upaya juga untuk mendobrak citra keterkungkungan guru yang selama ini seringkali ditempatkan sekadar berdiri di depan kelas.” (Maman S. Mahayana). Saat ini, peran guru tidak lagi sekadar profesi guru di depan kelas tetapi guru yang mampu memberikan pencerahan kepada bangsanya. Diharapkan gerakan akbar ini dapat mengangkat nama dan citra guru yang kreatif dan inovatif dalam tata pergaulan internasional melalui karya-karya yang dihasilkannya. Semoga kegiatan ini semakin menumbuhkan kesadaran membaca dan menulis di kalangan guru.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
- Pramoedya Ananta Toer -
Severity: Notice
Message: Undefined index: HTTP_REFERER
Filename: views/page_news_detail_unit.php
Line Number: 38
Backtrace:
File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail_unit.php
Line: 38
Function: _error_handler
File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 111
Function: view
File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 167
Function: view
File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Asik Bermedia Sosial Bersama Wartawan Kompas
Hari Pangan Sedunia: Cegah Stunting, Tingkatkan Nilai Gizi !
MENGINTIP KESERUAN SEKOLAH MELALUI OPEN HOUSE 2023
Phalamoedya: Yang Muda Yang Berkarya
Tips Jitu Menulis Karya Ilmiah Bersama Bapak Ibnu Wibowo!
Literasi Jembatan Prestasi
Tips and Tricks Menulis Kisah Perjalanan: Sebuah Seminar dalam Rangka Bulan Bahasa oleh Agustinus Wibowo
Outward Bound Indonesia Menantang Kamu!
Sepasang Mata: Drama Musikal dari Hati ke Hati
Menuju Kesetaraan Pendidikan Melalui Pasar Modern 2.0
STREAM: STRATEGI SIKAPI PERKEMBANGAN ZAMAN
PENGALAMAN BERHARGA DARI PELATIHAN DI BATALYON ARHANUD
Membangun Jiwa dan Raga Bersama Arhanud
Pengalaman Sprachcamp di Jerman
Berpendapat Bersama SERASI: SILENCE
Ayo Ikut Serasi!
Gerak-Gerik Mencintai Lingkungan Pemilahan Sampah dan Pengomposan
Berkenalan dengan SEMOSA: Senam Otak Sanurian
Upacara HUT RI Santa Ursula 2022
Berubah Di Kala Pandemi