MENGGALI MAKNA HIDUP DI DESA BORO

  • Posted: 2025-12-08
  • By: Emmanuela Sheila Wawin/XIIB dan Gabriela Santoso/XIIB

Minggu, 23 November 2025 sampai Sabtu, 29 November 2025 menjadi kegiatan Live In  yang dijalani oleh murid kelas XII SMA Santa Ursula BSD. Tinggal di desa dalam kegiatan Live In memberi para murid kesempatan untuk mengamati serta merasakan bagaimana hidup di desa tanpa adanya gaya hidup yang modern. Deru alam, siklus kehidupan tumbuhan dan hewan, serta dinamika sosial di lingkungan pedesaan yang dapat memperkaya pemahaman murid mengenai pentingnya kesederhanaan, ketulusan, kebersamaan, dan penghargaan. Bertentangan dengan kehidupan kota yang penuh kegaduhan serta kesibukan teknologi, pengalaman ini membuka wawasan baru mengenai nilai-nilai kehidupan yang sering terlupakan dalam gaya hidup modern. Live In ini bukan hanya soal tinggal serta beradaptasi dengan kehidupan yang ada di desa, tetapi juga menjadi laboratorium kehidupan di mana para murid dapat belajar mengenai empati, toleransi, dan kesadaran sosial. Mereka diajak untuk melihat dunia dari perspektif yang cukup berbeda dari dunia mereka yang biasanya, mengenal keberagaman sosial budaya dan memahami pentingnya menjaga keseimbangan harmonis antara manusia dan lingkungan. 

 

Selama 5 hari 4 malam, peserta Live In tinggal di sembilan lingkungan yang berbeda, yaitu Antonius Nglebeng, Tetes, Thomas Gerpule, Veronika Balong, Paulus Balong, Nyemani, Kagok, Kaliwunglon, dan St. Elisabeth dengan keluarga yang berbeda-beda juga. Hal ini membuat setiap peserta Live In yang ikut serta memiliki kehidupan yang berbeda dan pengalaman serta cerita yang pastinya tidak akan sama dengan yang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari peserta Live In melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan dalam mengikuti kegiatan orang tua mereka (di sana), seperti ikut berladang, menanam, pergi ke pasar, menjaga warung, menjadi tukang bangunan, dan pekerjaan lainnya yang mungkin menjadi pekerjaan yang tidak biasa bagi kami murid SMA Santa Ursula BSD. Pengalaman inilah yang dapat membantu murid belajar beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru, memahami pola kerja masyarakat desa, serta mendalami nilai kebersamaan dan gotong royong secara langsung melalui keterlibatan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan. 

 

Dengan demikian, program Live In ini menjadi pengalaman transformasi yang mendalam, menguatkan karakter dan memperkaya spiritualitas siswa dalam menyongsong masa depan.  Dengan adanya pengalaman baru yang sepenuhnya memiliki tingkat serta perbedaan  sangat jauh dan berbeda dari kehidupan para siswa siswi.  Yang awalnya memiliki kemudahan akses dan kebutuhan yang dapat ditemukan di berbagai sudut,  menjadi sosok yang harus bisa beradaptasi dengan situasi dan keadaan yang berbeda dengan kehidupan sederhana dan secukupnya.


//