Kegiatan Rindam Jaya

  • Posted: 2015-11-09
  • By: Amel – Detha /8B

     Berbekal persiapan Rindam Jaya yang telah dilaksanakan hari Kamis, 19 September 2015, seluruh siswa kelas delapan, SMP Santa Ursula BSD siap memulai pelatihan Rindam Jaya yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur pada tanggal 21-22 September 2015. Sesuai yang sudah direncanakan pukul 05.00 seluruh siswa sudah berkumpul di hall SMP. Berkumpul di sekolah pada pukul 05.00 bukan menjadi hal yang mudah. Banyak diantara kami merasa kelelahan, tapi semangat kami tak pernah padam demi mengembangkan mental dan fisik kami, yang menjadi tujuan dari pelatihan ini. Selesai absensi kami diberi pengarahan oleh Ibu Irene, selaku Kepala Satuan Pendidikan SMP Santa Ursula BSD di lapangan upacara. Terlihat jelas langit gelap yang dipadukan dengan cahaya bintang, tapi dengan waktu yang singkat langit itu berubah menjadi terang karena sang mentari akan segera terbit untuk menemani kami semua dan menjadi tanda memulainya seluruh kegiatan di hari baru ini.Berbekal tas ransel yang telah kami bawa dari rumah, ketiga pleton siswa laki-laki pada pukul 05.45 berangkat dengan truk TNI dari kepolisian Metro Jaya, sedangkan ketiga pleton siswa perempuan mengalami keterlambatan jadwal keberangkatan. Seratus delapan puluh sembilan siswa kelas delapan, SMP Santa Ursula BSD terbagi dalam enam pleton yang terdiri dari tiga pleton khusus siswa perempuan dan tiga pleton khusus siswa laki-laki. Tiga pleton siswa perempuan bernama pleton Cut Nyak Dien, Mahalayati dan Dewi Sartika yang masing-masing diambil dari nama pahlawan perempuan Indonesia. Sedangkan ketiga pleton siswa laki-laki bernama pleton Hassanudin, Sudirman, dan Ahmad Yani. Keterlambatan itu sungguh membuat keresahan, khususnya para guru pendamping dan seluruh anggota pleton siswa perempuan. Kami terpaksa menunggu truk TNI dari Angkatan Laut di lapangan Olahraga SMP sampai pada akhirnya pukul 07.00 kami berangkat menuju lokasi kegiatan. Perjalanan terasa begitu singkat karena diisi dengan tawa canda bersama teman-teman satu pleton di dalam truk TNI. Tak lama kemudian kami telah sampai di area lokasi pelatihan atau yang bisa disebut Buperta Cibubur. Di sana kami langsung disambut oleh para pelatih dari Rindam Jaya dan tenda-tenda kecil untuk kami berkemah selama satu malam. Walaupun baru pukul 08.30, matahari mulai memancarkan sinarnya yang menyengat. Kami diberi sambutan hangat dan sedikit penjelasan berkaitan tentang pelatihan Rindam Jaya oleh para pelatih di lapangan pelatihan dan diberi kesempatan untuk meletakkan barang-barang bawaan di tenda yang sudah ditentukan serta beristirahat dengan mengonsumsi snack pagi yang telah disediakan.

 

     Dari awal pelatihan ini kami di ajak untuk selalu menerapkan sikap disiplin di seluruh kegiatan. Jika disiplin, kami dapat melakukan seluruh kegiatan secara bersama-sama dengan mudah. Maka dari itu dalam mengonsumsi makanan pun kami diajarkan untuk tidak mementingkan kebutuhan diri sendiri. Kami harus menunggu sampai seluruh siswa duduk dalam posisi yang rapi dan mendapatkan makanan. Kami dilarang untuk membuka bungkus makanan agar dapat memulai proses makan dengan serentak dalam waktu yang sama. Sebelum makan kami berdoa bersama untuk mengawali mengonsumsi makanan, baru setelah itu kami memulai mengonsumsinya dan mengakhirinya bersama-sama di waktu yang telah ditentukan. Makanan harus segera dihabiskan dalam waktu yang telah ditentukan, sebagai bentuk pelaksanaan kedisiplinan dan menghargai jasa makanan orang yang telah membuat makanan tersebut. Kami kembali ke lapangan untuk segera memulai pelatihan. Pelatihan di hari pertama ini di awali oleh Pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB). PBB dilakukan secara serentak dengan penuh semangat seluruh siswa. Kami di jelaskan materi tentang materi dasar PBB, yang sebelumnya sudah pernah di jelaskan oleh para guru di sekolah, jadi kegiatan ini sudah menjadi hal yang tak asing lagi untuk dilaksanakan. Dilanjutkan dengan materi selanjutnya, yaitu TUM dan TUS. Banyak diantara kami belum mengetahui makna dari TUM dan TUS. Menjadi sebuah pernyataan asing untuk kami dengar. Oleh Bapak Asep, selaku pelatih kami dijelaskan bahwa TUM adalah singkatan dari Tata Upacara Militer sedangkan TUS adalah Tata Upacara Sekolah. Beliau memaparkan kepada kami perbedaan antara TUS dan TUM. Setelah itu, secara bergantian kami diminta untuk melakukan percobaan pelaksanaan TUS sebagai bekal tata upacara di sekolah nanti.

 

     Selanjutnya, pelatih memberi kami teori navigasi darat yang biasa dilakukan dengan kompas. Di kesempatan ini pelatih menegaskan pada kami tata cara pemakaian kompas di malam hari. Beberapa diantara kami juga mendapat kesempatan untuk mencoba mempraktekkannya secara langsung pada saat itu. Kegiatan ini sebagai bentuk persiapan kami untuk melakukan kegiatan jurit malam nanti yang akan menggunakan kompas malam. Setelah diberi kesempatan untuk beristirahat dan membersihkan diri, kami melanjutkan kegiatan di malam hari yaitu jurit malam. Banyak diantara kami yang mengalami rasa cemas, khawatir dan takut untuk melakukan hal itu. Tapi mau tidak mau kami wajib melakukan kegiatan ini. Kami diberi penjelasan terlebih dahulu tentang rintangan-rintangan yang akan dilewati saat berjalan. Kami dibagi dalam kelompok yang ditentukan secara acak. Satu kelompok terdiri dari dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan  dan pembagian kelompok dilakukan secara bergantian. Pembagian kelompok secara acak ini bertujuan agar kami bisa lebih saling mengenal teman-teman satu angkatan, bukan saja teman-teman dekat ataupun teman-teman sekelas. Setelah melewati seluruh rintangan pada kegiatan jurit malam, kami melanjutkan acara dengan kegiatan api unggun. Para pelatih memimpin acara api unggun ini dengan meriah, sambil kami menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu wajib nasional, Syukur. Kami melakukan acara api unggun dengan waktu yang sangat singkat karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. Kegiatan api unggun diisi dengan penyampaian pesan singkat oleh para pelatih dan Ibu Eus selaku guru pendamping. Kegiatan api unggun ditutup dengan doa malam. Setelah acara api unggun selesai, kami semua beristirahat pada tenda masing-masing yang ditemani panasnya api unggun yang menghangatkan udara malam hari. Api itu tak pernah padam sampai pagi hari kami membuka mata.

 

     Hari kedua, diawali pada pukul 04.30. Kami bangun, kemudian bersih-bersih diri untuk bersiap mengikuti rangkaian kegiatan hari Selasa (22/9/15). Setelah itu, kami dikumpulkan kembali di lapangan, untuk pemanasan dan senam pagi. Kegiatan ini, bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat yang mulai pudar setelah malam. Senam pagi kemudian dilanjutkan dengan sarapan pagi. Cuaca yang terik dengan suhu udara panas dan angin yang kencang, membuat kondisi tubuh kami menjadi cepat lelah, ditambah banyaknya rangkaian kegiatan. Kami pun diberi banyak waktu istirahat, agar tidak terlalu lelah. Banyak dari antara kami yang jatuh sakit, kebanyakan sakit perut. Sekitar tiga puluh orang yang menyerah, tidak kuat, sehingga terpaksa beristirahat dan tidak mengikuti kegiatan. Sekitar pukul delapan, kami mulai dengan game. Tidak hanya game, namun juga bernyanyi bersama. Bagian kegiatan ini tidak berlangsung lama, karena tentara yang bertugas melatih bagian ini harus segera pergi untuk melanjutkan tugas di tempat lain. Selepas bermain, kami dikumpulkan kembali di tempat yang cukup teduh, di bawah pepohonan, berdasarkan pleton. Kami ditugaskan untuk membuat yel-yel masing-masing, yang nantinya akan dilombakan. Perlombaan yel-yel merupakan salah satu bagian yang menarik, dan dilakukan dengan semangat, karena ada beberapa pleton yang mempunyai yel-yel yang mengundang gelak tawa. Dari hasil rundingan dua juri, satu orang pelatih dan satu orang pendamping, dihasilkanlah susunan juara. Dari posisi satu sampai enam, ada Pleton Ahmad Yani, Mala Hayati, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Sudirman, dan yang terakhir Hasanuddin. Posisi pertama mendapat hadiah, satu botol air mineral untuk setiap anggota pleton, sementara posisi ke-empat sampai ke-enam diberi hukuman, yaitu push-up. Kegiatan selanjutnya, adalah latihan PBB (Pasukan Baris-Berbaris). Pada hari kedua ini, hanya ada satu gerakan tambahan, yaitu periksa kerapihan untuk demonstrasi. Kami juga melatih kembali gerakan yang sudah kami pelajari sebelumnya, agar kami tidak lupa. Untuk menjadi kompak dalam periksa kerapihan, gerakan dilakukan berkali-kali. Kami juga menyorakkan yel-yel bersama kembali, agar kami tetap semangat.

 

     Bagian yang paling ditunggu-tunggu dan dinantikan tiba setelah makan siang. Ada tiga permainan, yang ditujukan untuk Team Building, menambah kekompakan antar pleton. Jembatan kesuksesan, kepiting berjalan, dan tarik tambang. Lomba dilakukan oleh semua pleton dengan mengajukan beberapa perwakilan, saling bertanding, menunjukkan kekompakan yang dimiliki setiap pleton. Lomba tarik tambang adalah lomba yang paling dinantikan. Pleton laki-laki melawan pleton perempuan. Ada tiga pasang, semua dimenangkan oleh pleton perempuan. Delapan orang laki-laki, melawan dua belas orang perempuan. Perempuan sengaja lebih banyak, karena kekuatan para siswa jelas lebih besar dari para siswi. Lomba ini juga menjadi lomba terakhir yang kami lakukan di sana. Kegiatan di Buperta, Cibubur, selesai kira-kira pukul 16.00, ditutup dengan doa pulang yang dipimpin oleh Ibu Devy. Kami kembali menuju ke sekolah dengan menaiki enam buah truk TNI Angkatan Darat, yang berjalan secara konvoi di jalan sampai di sekolah. Perjalanan berlangsung lebih kurang selama satu jam, yang berjalan menyenangkan, karena kami saling berbagi berbagai pengalaman selama dua hari. Tawa canda ringan dengan mudahnya terlontar di sepanjang jalan, ditemani terpaan angin kencang yang berhembus. Pelatihan Rindam Jaya selama dua hari, ditutup dengan apel yang dilakukan di lapangan upacara SMP-SMA Santa Ursula BSD. Pasukan dipimpin oleh William, seorang siswa dari kelas VIIIE. Apel tidak berlangsung lama, kami diberitahu beberapa hal yang harus kami lakukan selanjutnya, terutama untuk esok hari. Setelah selesai, kami pulang ke rumah kami masing-masing, memulihkan tenaga untuk kembali bersekolah esok harinya.

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: views/page_news_detail_unit.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail_unit.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 111
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 167
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Back