Selasa, 22 Oktober 2019 adalah pengalaman belajar saya bersama teman-teman satu kelas di luar kelas. Kali ini kami akan melakukan perjalanan eksplorasi budaya yang berbeda dibandingkan dengan karyawisata di kelas VII. Dalam perjalanan ini kami tidak hanya berkunjung ke satu tempat, tetapi ke banyak tempat bersejarah di Kota Tangerang. Perjalan kali ini unik dan berbeda karena kami harus mencari informasi sendiri untuk sampai tujuan tanpa tersesat dengan menggunakan angkutan umum. Tidak hanya itu, kami juga harus mengetahui rutenya perjalanan agar semua tempat kunjungan bisa dikunjungi dan mengatur waktu sampai. Dengan perjalanan ini, kami dapat belajar menjaga barang miliksendiri, kerja sama, mengatur waktu, uang, dan jarak tempuh. Perjalanan ini sangat menyenangkan karena kami bisa menjadi lebih dekat satu dengan yang lain, lebih mengenal, dan harapannya kelas kami menjadi lebih kompak.
Bagi saya dan teman-teman kelompok, perjalanan ini merupakan pengalaman yang berharga karena kami dapat belajar kebudayaan Tionghoa dan sejarah-sejarahnya. Kami juga menjadi tahu daerah-daerah yang ada di sekitar Tangerang yang sebelumnya belum pernah kami kunjungi. Tempat-tempat yang kami kunjungi antara lain: Kampung Bekelir, Toa Pekong, Masjid Kali Pasir, Klenteng Boen Tek Bio, Museum Benteng Heritage, dan Pasar Lama. Saya dan teman-teman memulai perjalan dengan rute tiga.
Destinasi pertama kami adalah daerah kawasan Pasar Lama. Ketika sampai di pasar, kami menyusuri pasar dan langsung mencari makan. Saat kami sampai itu sekitar pukul 08.00, maka banyak restoran atau warung yang kami ingin kunjungi masih tutup. Kami hampir menyerah dan mencoba mencari restoran atau warung dengan google, tapi tidak jadi karena takut teresat. Akhirnya, kami makan di sebuah restoran yang sudah buka.
Beberapa diantara tempat-tempat yang akan kita kunjungi tidak buka sesuai jadwal maka dari itu kami menunggu. Salah satunya adalah Museum Benteng Heritage. Di depan gerbang tertulis bahwa museum buka pukul 10.00, tetapi hari itu buka pukul 12.00 karena harus menunggu waktu bersih-bersih museum. Tidak hanya itu saja kami harus menunggu selama tiga puluh menit karena museum tidak cukup menampung tiga kelompok sekaligus. Mengisi waktu luang untuk menunggu, kami bermain permainan Uno. Namun, waktu terbayar dengan informasi yang kami dapatkan. Informasi yang disampaikan oleh tour guide di museum sangat menarik, lengkap, dan jelas. Kami pun juga ditunjukkan barang-barang peninggalan masyarakat cina benteng pada zaman dahulu.
Secara keseluruhan, dalam perjalanan ini kami tidak hanya belajar sejarah, tetapi belajar untuk mengenal teman dalam kelompok. Asik juga bepergian bersama teman-teman itulah yang terbesit dalam pikiranku kini. Tempat-tempat yang kami kunjungi itu memiliki nilai sejarah yang tinggi, makanan, dan minuman yang kami cicipi di pasar lama juga enak-enak. Jadi dapat disimpulkan bahwa perjalan kali ini sangat menyenangkan dan saya mau kembali jalan-jalan di pasar lama lagi dengan senang hati.
Lomba Tari Tradisional Kategori Group Tangerang Fashion Festival 2025
MENGUKIR PRESTASI DENGAN DIGITAL ART
Pengalaman Berharga
Hidup dalam Keserasian, Bersatu, Sehati, Sekehendak
Refleksi pada Hari Santa Angela Merici di Kampus St. Ursula Bumi Serpong Damai
Sr. Francesco Marianti, OSU: Pelaku Serviam Sejati