MERAYAKAN PENGABDIAN HATI DI TENGAH PANDEMI JADI SEPOTONG RENUNGAN DI HARI GURU

  • Posted: 2020-12-01
  • By: Maria Dwi Rianti

Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional di Indonesia. Sehari saja guru menjadi sosok istimewa dan semuanya turut merayakan pengabdian hati tanpa tanda jasa ini. Yayasan Sancta Ursula BSD pun melakukan hal yang sama merayakan pengabdian hati yang berbeda. Kali ini mencoba dengan versi yang baru yakni virtual. “Dari guru, oleh guru, dan untuk guru” itu ungkapan yang menjadi dasar acara hari guru virtual diadakan. Situasi pandemi tidak menjadikan guru untuk berdiam diri dan mematikan kreativitas. Justru sebaliknya, guru harus menunjukkan kreativitas yang tanda batas.  Latar belakang inilah yang menjadikan sebuah konsep pertunjukkan seni sederhana tanpa membatasi kreativitas guru di Yayasan Sancta Ursula BSD. Konsep acara tersebut yakni setiap unit dari TB-TK sampai dengan SMA mempersembahkan sebuah pertunjukkan seni sederhana yang dibuat dalam bentuk video. Video-video tersebut pulalah yang ditampilkan saat hari guru berlangsung secara daring.

Panitia acara bergerak cepat dalam menyusun dan membuat konsep acara. Ketua panitia yakni Ibu Cicilia Budilestari membagi koordinator untuk tiap unit, di unit TB-TK ada Ibu Stefani, di SD ada Pak Murgianto, SMP ada Ibu Rianti, dan SMA ada Pak Victor. Setiap nama yang disebutkan bertanggung jawab penuh atas video pertunjukkan seni dari unitnya. Panitia juga membuat konsep video ucapan “Dari Guru, Untuk Guru” serta ucapan hari guru dari peserta didik bersama orang tua di setiap unitnya. Tidak hanya itu, panitia juga menuangkan ide untuk mengambarkan situasi sekolah di saat pandemi dari unit TB-TK sampai dengan SMA. Acara tersebut akan diadakan virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom yang memiliki batas jumlah peserta 1.500 milik unit SMA. Oleh karena itu, dikonseplah latar virtual untuk zoom meeting di hari pelaksanaan. 

Tepat di hari Rabu, 25 November 2020, Kampus Santa Ursula BSD merayakan “Hari Guru”. Proses pembelajaran pada hari itu ditiadakan. Hari itu sengaja dibuat spesial untuk guru dalam merayakan pengabdian hati di tengah pandemi. Tepat pukul 07.30 semua guru, karyawan, staf yayasan, dan Suster Francesco berkumpul di dalam aplikasi Zoom Meeting. Mereka semua hadir menggunakan pakaian batik motif bebas sebagai dresscode sesuai dengan ketentuan. Tidak hanya itu, mereka yang hadir pun menggunakan latar virtual zoom yang dirancang sebanyak tiga bentuk yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar situasinya semakin semarak dan meriah. Meskipun, di awal acara ada beberapa guru yang kesulitan saat menggunakan latar virtual zoom. Namun, semua dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. 

Acara Hari Guru virtual tersebut dibuka dengan suara indah dan nyaring dari ketua panitia yakni Ibu Cicil, selagi menunggu semua peserta hadir, diputarlah lagu yang berjudul “Guruku Tersayang”. Ibu Cicil juga mengingatkan agar semua peserta yang hadir di acara hari guru virtual dapat mengubah format nama pada aplikasi Zoom menjadi “unit_nama panggilan” contohnya “SMP_Cicil”. 

Setelah semua peserta berkumpul, tepat di pukul 08.00 WIB Ibu Cicil menyerahkan acara ke Ibu Listianawati sebagai pemandu acara (MC). Ibu Lis membuka acara dengan penuh semangat. Acara pun dimulai dengan doa pembukaan. Setelah doa pembukaan, panitia memutarkan video pertama yang berjudul “Memori vs Pandemi”. Video itu menampilkan situasi di sekolah sebelum pandemi dan ketika pandemi. Rasa rindu pada situasi sekolah pun menyeruak saat melihat tampilan saat video diputarkan. Ada beberapa guru yang matanya sudah berkaca-kaca saat video itu diputarkan. Hal itu mengingatkan kembali bahwa perubahan dapat bergerak cepat, tanpa memandang siap atau tidaknya kita menghadapi semua itu. 

Setelah video “Memori vs Pandemi” selesai diputar, acara selanjutnya adalah penampilan dari unit TB/TK. Video tersebut diberi judul “Empat Kata Ajaib”.  Video tersebut menampilkan enam orang guru unit TB-TK yang sedang melakukan gerakan seirama dengan lagu yang diputar. Ketika menyaksikan video tersebut, muncul rasa senang dan bahagia pada diri kami karena guru-guru TB-TK melakukannya dengan penuh semangat dan ekspresi yang menyenangkan pula. Kemudian, acara dilanjutkan dengan video pemutaran ucapan “Dari Guru, Untuk Guru” sesi kedua. Video ini akan diputarkan sebagai selingan video pertunjukan seni tiap unit. 

Unit SMP menampilkan sebuah video drama yang menggambarkan sosok guru yang bekerja dari pagi hingga malam saat pandemi berlangsung hingga kerepotan guru saat mengajar virtual. Video unit SMP juga ada pembacaan puisi berjudul “Energi Cinta” dan ditutup dengan nyanyi bersama lagu “Kita” dari Sheila on 7. Video ini menjadi sepotong renungan di hari guru untuk menilik hati kita bahwa pekerjaan seberat apapun yang dihadapi dan dilakukan akan terasa ringan karena adanya energi cinta. 

Unit SD menampilkan video berjudul “Pemantik Asa” yang berisi penampilan busana yang digunakan para guru saat pandemi. Video yang dibuat SD ini menarik dan seru. Semua guru SD terlibat di dalam video ini dan berhasil membuat peserta Hari Guru virtual terbahak-bahak dengan tinggah laku guru SD yang lucu di dalam video. 

Penampilan terakhir ditutup oleh unit SMA. Para guru SMA menampilkan Q&A para guru terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar guru dan pribadinya sebagai guru. Kemudian, adanya pantun dari Ibu Sulis dan Pak Tomy dengan gaya busana nyetrik dan lucu. Video tersebut ditutup dengan deklamasi puisi yang sangat indah oleh Ibu Evy. Setelah video SMA berakhir, kemudian ada sepatah dua patah kata dari Suster Francesco. Suster menyampaikan sebuah kata mutiara yang sangat berkesan dan menghangatkan hati. 

 

Yuk kawan-kawan

Menyambut hari guru

Libur bebas merdeka canda dan bisa melucu

 

Mari kawan kita berjuang

Bawa buku laptop dan jangan lupa bawa uang

Mampir ke pasar modern

Karena ada waktu luang

Cuci mata cuci mulut sebelum pulang

 

Terima kasih atas pengabdian di Santa Ursula tercinta

Mari pupuk dan kembangkan kebersamaan dengan kasih dan kesetiaan

-Sr. Francesco

 

Untaian kata-kata tersebut sangat berkesan karena merupakan wujud nyata suster dalam mendukung dan menguatkan para gurunya di tengah pandemi. Akhirnya acara “Hari Guru” ditutup dengan foto bersama secara virtual lalu berdoa dan mengumandangkan lagu “Serviam”.

Hari guru tahun ini terasa berbeda. Tak ada tatapan hangat dan keceriaan dari para peserta didik yang dirasakan. Memori akan tetap tinggal dalam kenangan karena adanya pandemi. Namun, guru harus terus berkreasi dan tetap tekun melayani karena Serviam di hati. Kehadiran teman seprofesi dalam balutan insieme dan semangat serviam memacu para guru untuk tetap tangguh menghadapi perubahan dan tantangan yang nanti terjadi. Selamat merayakan pengabdian hati di tengah pandemi. Jadikan ini sebagai potongan renungan untuk melangkah dan melayani dalam genggaman insieme dan Serviam di hati.

 

 

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: views/page_news_detail_unit.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail_unit.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 111
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 167
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Back