Upacara Virtual Perdana

  • Posted: 2021-09-10
  • By: Kenyadewi Nastiti VIII D/24

Pada saat rapat pleno OSIS di awal bulan Agustus, terdapat pembahasan mengenai upacara virtual. Kala itu, upacara virtual baru disinggung sedikit, sehingga saya belum paham dan belum tertarik. Setelah rapat pleno, Badan Pengurus (BP) OSIS Inti ditugaskan untuk mengadakan upacara virtual, peringatan kemerdekaan ke-76 Indonesia. Dalam mengemban tugas ini saya merasa agak kesulitan dan merasa khawatir karena upacara virtual ini merupakan yang pertama kali bagi SMP Santa Ursula BSD. Kesulitan utama yang dihadapi adalah susunan acara upacara virtual yang sangat berbeda dengan upacara 17 Agustus sebelum pandemi. BP OSIS Inti harus kreatif dan dapat berinovasi dalam menerapkan upacara offline agar dapat diterapkan di upacara virtual melalui zoom meeting. Rundown upacara virtual selalu direvisi setiap adanya latihan karena ada bagian yang belum cocok, ada beberapa tahap yang belum lengkap, serta  teknis yang belum jelas.

Kesulitan lain yang saya alami adalah dalam mencari petugas. Setelah berdiskusi panjang bersama teman-teman BP OSIS Inti yang lain, diputuskan untuk memilih petugas daripada membuka lowongan di grup-grup kelas untuk efisiensi waktu. Persiapan upacara virtual sudah tenggat waktu, BP Inti harus bekerja cepat dan efisien. Penanggung jawab utama, saya bertugas untuk membuat naskah, rundown acara, dan memastikan seluruh teknis jalannya upacara virtual baik dan lancar. Saya mendapat bantuan dari teman-teman BP OSIS Inti,  guru pembina OSIS, dan guru Bahasa Indonesia.

Pada latihan pertama, persiapan rasanya kurang matang sehingga latihan tersendat-sendat dan teknis yang belum jelas. Para petugas dari kelas VIII dan IX yang dipilih juga belum memahami betul tugas mereka. Namun, berkat evaluasi yang diberikan para guru, latihan-latihan selanjutnya berjalan dengan lancar, baik, dan gambaran upacara virtual yang diharapkan semakin terlihat. Saya merasa senang dan bangga karena itu.

Beberapa tambahan dari para guru yang saya rasa membuat upacara virtual kali ini semakin unik dan menunjukan keberagaman Indonesia, yaitu pembacaan doa dalam lima agama. Menurut saya, hal ini sangat unik dan jarang ditemui di upacara lain apalagi upacara virtual. Doa dibawakan dalam agama Katolik, Kristen, Islam, Buddha, dan Hindu. Ide ini terkesan “mendadak”, tetapi para petugas doa sangat cekatan dan hanya dalam dua kali latihan mampu membawakan doa dengan sempurna. Selain itu, ada hal baru yang saya pelajari melalui upacara virtual ini, yaitu teknologi Open Broadcaster Software (OBS). Upacara virtual kali ini sangat modern dan canggih karena menggunakan sistem OBS yang dioperasikan oleh Faith. OBS  berperan penting dalam jalannya upacara virtual kali ini, juga sangat membantu untuk spotlight dan share screen.

Pada hari pelaksanaan upacara, saya merasa sangat takut dan deg-degan. Banyak kemungkinan buruk muncul di benak saya, terutama kekhawatiran upacara virtual ini akan gagal. Apalagi upacara ini merupakan upacara virtual pertama bagi SMP Santa Ursula BSD sehingga ada pula tekanan tersendiri bagi saya sebagai penanggung jawab kegiatan.

Di tengah kekhawatiran saya, teman-teman BP OSIS Inti dan para guru selalu menyemangati dan meyakinkan bahwa upacara virtual kali ini pasti berhasil dan sukses. Ternyata memang benar adanya. Upacara virtual berjalan sukses dan mengundang antusiasme para peserta upacara dari kelas VII, VIII, dan IX hingga guru dan karyawan TU. Saya merasa senang dan bersyukur bisa menjadi penanggung jawab upacara virtual kali ini.