Pengalaman Mengikuti Pelatihan FITAL di Arhanud

  • Posted: 2023-01-17
  • By: Michiko / 8D / 23

Pelatihan FITAL SMP Santa Ursula BSD kelas 8 siap berangkat!!! Kami berangkat dari sekolah naik tronton menuju YON ARHANUD 1. Saat pertama sampai di Arhanud, suasana berubah dari rileks menjadi agak canggung dan tegang karena saya dan teman-teman yang lain sudah masuk ke dalam area militer. Saya mulai agak takut karena pelatihan ini dipimpin oleh kakak-kakak TNI.

Kami memulai kegiatan di peleton masing-masing dengan latihan PBB. Ternyata, tidak sesulit yang saya kira, malahan saya menikmatinya walaupun cuaca saat itu panas. Setelah itu kami pun disediakan makanan “ringan” yang tidak ringan, kami hanya diberikan beberapa hitungan untuk menghabiskannya. Tentu saja, saya otomatis panik karena HARUS menghabiskan semuanya, tidak boleh ada yang tersisa. Untungnya habis dalam sekejap, tapi saya jadi kenyang sekali. Ini pun akhirnya merugikan saya saat jam makan siang. Sama seperti saat makan snack, makan siang pun diwaktu, dan saya tidak kuat untuk menghabiskan lauknya. Akhirnya saya dibantu teman untuk menghabiskannya. Dari sini, saya dapat belajar bahwa kerja sama sangat dibutuhkan dalam sebuah tim. Kami melakukan banyak hal lagi, seperti belajar cara menggunakan kompas siang dan malam, membuat yel-yel untuk kelompok, dan ada fun games juga. 

Menurut saya, kegiatan yang paling menarik selama kegiatan fital ini adalah saat kami semua diminta untuk tiarap lalu merayap. Walaupun itu sebenarnya adalah suatu bentuk hukuman untuk kami, saya justru bersenang-senang  menjalaninya.  Jarang sekali saya bisa tidur-tiduran di antara rerumputan dan tanah. Memang akhirnya baju dan celana saya kotor semua, tetapi ini menjadi suatu  momen yang akan selalu saya ingat. Tidak hanya itu yang menurut saya paling menarik. Saat malam hari, sekitar pukul 11-12 malam, kami praktek menggunakan kompas malam. Peleton kami dibagi menjadi 2 regu dan ternyata bukan bagian menggunakan kompasnya yang sulit, tetapi lebih sulit berkoordinasi dengan teman-teman agar bisa menemukan target yang dicari. Kami sempat ribut beberapa kali karena sempat salah sasaran. Akibatnya, regu saya tidak dapat menemukan semua target tepat waktu.

Setelah kegiatan pelatihan ini, saya jadi memiliki lebih banyak teman dari kelas lain. Tidak hanya sebatas kenal dengan mereka, saya pun bisa mengembangkan skills saya dalam bekerja sama serta belajar untuk menjadi mandiri, lebih sigap, dan bertanggung jawab dalam apapun yang saya lakukan. Apabila saya tidak memiliki tanggung jawab untuk melakukan sesuatu, maka itu tidak hanya akan merugikan diri sendiri, tapi merugikan orang lain. Seperti pesan yang disampaikan kakak TNI yang saya ingat sampai sekarang, “Jangan gara-gara saya, teman saya jadi sengsara”.