BELAJAR SEJARAH TIDAK LAGI MEMBOSANKAN! INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN VIRTUAL REALITY DI SMP SANTA URSULA BSD

  • Posted: 2025-08-05
  • By: Raden Valentinus Biaggi

"Belajar sejarah itu membosankan! Mengantuk! Untuk apa mempelajari masa lalu? Pelajaran sejarah terlalu banyak hafalannya!". Ekspresi demikian kerap terdengar dari siswa ketika memasuki pembelajaran sejarah. Pandangan tersebut mencerminkan tantangan nyata dalam menghadirkan sejarah sebagai mata pelajaran yang menarik dan relevan di mata generasi muda.

Sebagai bagian dari upaya menjawab tantangan tersebut, pembelajaran sejarah kini mulai bertransformasi, menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan karakteristik siswa yang akrab dengan teknologi. Di SMP Santa Ursula BSD, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VII, topik Sejarah Keberagaman Budaya Indonesia dikemas secara inovatif melalui pemanfaatan teknologi Virtual Reality (VR).

Salah satu kendala utama dalam pembelajaran sejarah adalah kesulitan siswa dalam membayangkan peristiwa masa lalu. Bagi siswa yang tumbuh di era digital, kehidupan manusia praaksara atau masa kerajaan kuno terasa begitu jauh. Meskipun teks bacaan dan tayangan video telah tersedia, keduanya belum sepenuhnya mampu membantu siswa memahami konteks secara menyeluruh. 

VR berperan penting menciptakan pengalaman belajar yang masyuk, yakni benar-benar melibatkan siswa secara emosional dan intelektual dalam suasana sejarah yang imersif. Melalui VR, siswa dapat ‘menyelami’ kehidupan manusia praaksara, melihat secara langsung bagaimana mereka berinteraksi, serta mengenal alat dan bahan sederhana yang digunakan pada masa itu. Tak hanya itu, siswa juga dapat menyaksikan perkembangan budaya dan agama di nusantara, mulai dari masa Hindu, Buddha, hingga Islam, dalam simulasi yang terasa nyata dan menggugah rasa ingin tahu.

Metode pembelajaran ini juga dilengkapi dengan kerja kelompok sebagai wujud penerapan nilai-nilai Serviam, yang menekankan persatuan dan totalitas. Dalam suasana belajar yang kooperatif, siswa saling mendukung dan menunjukkan kekompakan dalam memahami materi sejarah secara lebih mendalam. Dengan metode semacam ini, sejarah tidak lagi menjadi mata pelajaran yang membosankan dan penuh hafalan. Sebaliknya, ia hadir sebagai perjalanan menarik yang masyuk membawa siswa menjelajah masa lalu dengan cara yang menyenangkan, bermakna, dan tak terlupakan.