MEMBANGUN PERTEMANAN YANG SEHAT

  • Posted: 2025-08-21
  • By: Mary Chriselle Vania | VII-B/ 18

Pada tanggal 14 Agustus 2025, siswa kelas VII SMP Santa Ursula BSD mengikuti seminar bersama dengan kakak-kakak dari Studio Djiwa. Studio Djiwa adalah organisasi kesehatan mental dengan media seni yang didirikan pada tanggal 20 Mei 2020 dan bergerak aktif di sosial media.

         Aktivitas pertama yang kami lakukan adalah menulis tentang “Apa itu teman untukku?” serta menuliskan pengalaman yang paling berkesan dengan teman-teman yang ditulis pada note kecil warna-warni. Lalu, kami dijelaskan tentang “Apa itu pertemanan?” yang artinya jembatan antara hati kita dengan hati orang lain. Mulai dari rasa aman, dimengerti, dan diterima. Kemudian, aktivitas berikutnya yaitu “Mendeskripsikan teman zaman SD dan menggambar simbol harapan bersama teman seperjuangan di SMP”. 

          Setelah itu, kami dijelaskan tentang quotes “Manusia gak bisa hidup tanpa orang lain”Kata mutiara tersebut menjelaskan tentang manusia yang membutuhkan teman. Keutamaan/ pentingnya pertemanan adalah untuk kesamaan dalam hal minat dan hobi, membantu belajar (menambah ilmu dan wawasan), serta meningkatkan perasaan positif secara psikologis. Manfaat psikologis pertemanan adalah mulai dari mengurangi rasa kesepian dan stress, membentuk rasa kebersamaan dan komunitas, mendorong perilaku sehat, dukungan emosional, membangun kepercayaan diri serta mendorong menjadi pribadi yang lebih baik. 

         Setelah melakukan aktivitas/permainan, Kakak-Kakak dari Studio Djiwa menjelaskan tentang ciri-ciri pertemanan sehat dan pertemanan yang tidak sehat. Ciri-ciri pertemanan yang sehat adalah saling menghormati, tumbuh bersama satu sama lain, menyehatkan dan menambah pengetahuan/wawasan, menerima apa adanya, saling menghargai perbedaan, serta aman dan terjamin. Sedangkan ciri ciri pertemanan yang kurang sehat adalah saling mengejek dan bergosip, merasa terancam ketika salah satu pihak bertumbuh, merasa hampa dan menguras energi, mengharuskan bertindak seperti orang lain agar diterima, serta menyebarkan rahasia orang lain.

        Setelah membahas tentang pertemanan, kami dijelaskan tentang perundungan. Perundungan atau bullying adalah perilaku secara langsung atau tidak langsung dalam bentuk fisik dan verbal menyakiti orang lain. Dampak bullying terhadap korban adalah menghilangkan kepercayaan diri, membuat prestasi menurun, menyebabkan kesedihan yang berlarut hingga bisa saja menjadi pelaku bullying. Kami juga melakukan refleksi diri tentang semua hal yang telah dijelaskan di seminar pada hari itu.

       Setelah itu, kami diajarkan cara menjadi teman yang baik yaitu mendengarkan tanpa menghakimi, ada saat dibutuhkan, mengapresiasi pencapaian, menghargai perasaan dan batasan, mengajak dan melibatkan, menciptakan safe space serta menjaga rahasia dan kepercayaan. Pertemanan positif adalah pertemanan yang sehat dan saling mendukung, bukan menjatuhkan serta Low Maintenance Friendship yaitu tetap dekat walaupun jarang bertemu. Aktivitas terakhir yaitu Dinding Harapan, menempelkan kertas tentang “mendeskripsikan teman dan harapan bersama teman di SMP” menggunakan simbol-simbol.

Seminar ini memberikan kesadaran baru bagi kami bahwa menjaga pertemanan yang sehat dan menjauhi tindakan bullying bukan hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi diri sendiri. Kami menyadari bahwa perilaku positif dalam berinteraksi dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih nyaman, aman, dan penuh dengan rasa saling menghargai. Saya akan berusaha untuk lebih selektif dalam memilih teman agar bisa saling mendukung dan membawa pengaruh baik.


SISTEM PENERIMAAN MURID BARU 2026/2027 //