Kabar mengikuti kegiatan pelatihan fisik dan mental bukanlah hal yang menyenangkan bagi semua siswa SMP Santa Ursula BSD. Banyak dari kami yang mengira kegiatan ini akan terasa berat dijalani. Kegiatan yang dilakukan selama 2 hari terdengar menyiksa, apalagi dijemur di bawah sinar matahari selama berjam-jam, makan diberi waktu, dan latihan baris - berbaris. Tidak biasa akan segala hal yang harus dilakukan dengan serba cepat dan tepat juga menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Pada Kamis, 16 dan 23 Oktober 2025, kami mulai dipersiapkan untuk latihan Peraturan Baris-Berbaris (PBB) dengan kakak kelas yang merupakan tim Fital (fisik dan mental). Setiap kelas didampingi 2 kakak kelas yang membimbing kami dalam materi PBB serta pembuatan yel-yel.
Hari yang mendebarkan itu pun tiba. Pada 29 - 30 Oktober 2025 kami berangkat ke Yonif Arya Kemuning 203, Tangerang untuk mendapatkan pelatihan fisik mental langsung dari Pelatih TNI dan didampingi oleh wali kelas. Selama dua hari kegiatan kami akan dipenuhi dengan gerak cekatan, jadwal latihan fisik yang padat, dan bertahan di bawah panasnya terik matahari. Beberapa siswa terlihat tidak kuat saat awal upacara pembukaan dan latihan PBB. Namun, setelah istirahat 10 menit mereka kembali bergabung dalam pelatihan. Meskipun terasa sakit, semua berusaha ikut melanjutkan latihan setelah beristirahat sejenak karena tidak ada kesempatan untuk menjadi “manja”. Setiap detik yang berlalu sangat berharga. Terlihat dari waktu makan yang diberikan sangat singkat. Pengalaman yang pasti sulit untuk kami, tapi ini menjadi pelajaran untuk belajar cekatan.
Namun, pandangan kami mulai berubah seiring kegiatan berlangsung. Ternyata, para pelatih yakni anggota TNI di Yonif Arya Kemuning 203, tidak sekeras yang kami kira. Para pelatih memang bersikap tegas, tetapi tetap ramah dan tahu batas waktu untuk serius atau bercanda. Kami diberi arahan dengan instruksi yang jelas membuat kami semakin paham tentang bentuk kedisiplinan dan kebersamaan, bukan menakuti. Perlahan-lahan, kami semua mulai beradaptasi dengan aturan dan sistem yang diterapkan, dan justru kami menikmati setiap alur kegiatan.
Dalam kegiatan PBB, kami diajarkan untuk lebih peka dalam mendengarkan instruksi, meluruskan barisan kanan dan depan. Kami dilatih untuk lebih konsentrasi di saat badan mulai lelah. Dalam pelatihan ini ada juga yang seru yaitu kami diajak melakukan permainan yang menantang seperti menyeberangi kolam dengan jembatan dari tambang dan memanjat tebing dengan pengaman yang sudah terpasang di badan kami. Hal ini mengajarkan kepada kami tentang rasa percaya diri dan daya juang dengan kemampuan kami sendiri.
Banyak momen yang meninggalkan kesan mendalam, salah satunya saat malam api unggun bersama. Kami semua duduk melingkar di sekitar nyala api yang hangat sambil menampilkan berbagai pertunjukan dari setiap kelas. Ada yang menampilkan drama musikal dengan genre percintaan atau hubungan orang tua dan anak. Setiap kelas juga menunjukkan yel-yel dengan waktu singkat yang diberikan, bahkan, ada momen saat kami semua berlari sambil bernyanyi mengelilingi api unggun. Suasana malam itu terasa hidup, penuh tawa, dan menyatukan seluruh siswa dalam semangat yang sama.
Melalui pelatihan fisik dan mental ini kami menjadi lebih memahami bahwa disiplin bukan berarti keras, melainkan cara untuk menghargai waktu dan tanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan. Kerja sama dan kekompakan tidak hanya dibutuhkan di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran pun ikut muncul dalam pengalaman ini, seperti tidak membuang makanan yang diberikan sebagai bentuk penghargaan.
Kini, kami menyadari bahwa pelatihan di Yonif Arya Kemuning 203 bukan sekadar latihan fisik dan mental, melainkan perjalanan pembelajaran yang membentuk karakter, mengajarkan arti kebersamaan, kedisiplinan, dan keteguhan hati untuk selalu menjalani setiap rintangan dengan semangat yang membara. Nilai-nilai itulah yang akan siswa-siswi SMP Santa Ursula BSD simpan, bawa, dan terapkan di masyarakat.
Di Balik Tantangan, Ada Pembelajaran: Refleksi dari Pelatihan di Yonif Arya Kemuning 203
Seminar Seksualitas: Pentingnya Edukasi Seksualitas pada Remaja di Era Digital
Pagelaran Sabang Merauke, The Indonesian Broadway
Belajar Bersama Talitha Kum International : Pencegahan dan Penanganan TPPO
Dari Rasa Ragu Jadi Prestasi: Pengalaman Mengikuti Lomba Menulis Cerita Rohani Remaja MPK KAJ
//