Open House Santa Ursula BSD, Simfoni Kekeluargaan dan Mahakarya Siswa

  • Posted: 2024-11-21
  • By: Kampus Ursulin Santa Ursula BSD

Sabtu pagi yang cerah di awal bulan September (7/9/2024), matahari bersinar lembut menyambut setiap langkah pengunjung yang mulai berdatangan ke Open House Santa Ursula BSD. Angin sejuk mengiringi alunan kicauan burung, seolah menjadi musik pembuka yang harmonis. Di pintu gerbang berwarna hijau khas Santa Ursula, siswa-siswi berseragam putih biru berdiri dengan senyum hangat. “Selamat pagi, selamat datang, silakan!” Mereka menyapa orang tua dan calon siswa dengan ramah, memandu mereka untuk mengenal lebih dalam kampus Santa Ursula.

Ruang-ruang kelas lantai satu sudah dipenuhi pameran berbagai ekstrakurikuler yang menampilkan karya siswa, seperti kain batik dari ekskul membatik, gambar karakter dari ekskul manga, hingga baju dari ekskul desain mode. Memasuki hall utama, udara pagi dipenuhi dengan aroma makanan yang menggoda. Stand-stand makanan dikelola oleh siswa-siswi ekstrakurikuler kewirausahaan, yang dengan cekatan melayani setiap pengunjung yang penasaran. Aroma mie goreng yang baru saja diangkat dari penggorengan menyerebak, bercampur dengan wangi jeruk segar dari jus yang terus diblender di sudut lain. 

Bianca, seorang siswi kelas 9 yang menjaga stand jus jeruk, dengan senyum lebar melayani para pembeli. Tangannya terampil menuangkan jus ke dalam botol-botol bening yang berembun. “Harganya cuma sepuluh ribu,” ujarnya dengan ramah kepada seorang pengunjung yang menghampiri stand-nya. Jus jeruk yang ditawarkan tak hanya menyegarkan, tapi juga menarik perhatian pengunjung yang mulai berkumpul di sekitarnya. 

Di sisi lain, Queen, seorang siswa yang bertanggung jawab di stand mie goreng, tampak sibuk. Walaupun lelah, senyum tidak pernah lepas dari wajahnya saat menyajikan porsi demi porsi mie goreng berwarna coklat keemasan yang menggoda. Pengunjung yang sudah berkeliling sekolah terlihat antusias mengantre di depannya. “Untuk modalnya, aku cuma pakai dua ratus lima puluh ribu,” katanya dengan bangga sambil membolak-balik mie di atas wajan. Modal kecil, tapi hasilnya luar biasa. Mie gorengnya laris manis, setiap porsi yang disajikan membawa kepuasan di wajah pengunjung yang kelaparan setelah berkeliling sekolah?.

Stand makanan di Open House SMP Santa Ursula BSD bukan sekadar tempat menjajakan hidangan, melainkan panggung kreatifitas di mana potensi dan bakat para siswa terpancar. Dengan cara yang penuh inovasi, mereka berhasil menarik perhatian para pengunjung, seolah mengundang setiap mata untuk melihat hasil kerja keras mereka. Tak diragukan lagi, apa yang ditampilkan menjadi bukti bahwa siswa-siswi Santa Ursula BSD dibina dengan sungguh-sungguh, mencerminkan pendidikan yang mendalam dan berkualitas. Hal ini pun seakan menjadi ajakan tersirat bagi setiap pengunjung untuk mempertimbangkan mendaftar di sekolah ini. Oleh karena itu, mari kita beri apresiasi setinggi-tingginya pada para penjual di stand-stand makanan tersebut, yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga mereka demi menghadirkan hidangan terbaik dan pengalaman yang mengesankan.

Harmoni Tradisi dan Teknologi

Sementara pengunjung menikmati makanan, dari auditorium terdengar suara gamelan yang meramaikan suasana. Di sana, para siswa sedang memainkan Karawitan, musik tradisional Jawa yang menggema dengan ritme slendro dan pelog. Di sudut panggung, Quita, seorang pemain gong, berdiri dengan tegap, siap mengiringi denting gamelan yang lain. Setiap pukulan gongnya membawa suasana yang khusyuk, membangkitkan getaran di dada para pendengar yang terhanyut dalam irama tradisional ini. “Kadang agak sulit menyesuaikan gong dengan alat musik lain,” katanya sambil tersenyum, mengingat masa-masa latihan panjang yang dipandu oleh Pak Pudjo, guru mereka. “Untungnya Pak Pudjo sabar membimbing,” lanjutnya dengan tawa kecil?.

Di auditorium, pengunjung bisa merasakan betapa mendalamnya upaya melestarikan budaya Jawa melalui Karawitan. Pak Pudjo, sang pengajar, bangga menyaksikan murid-muridnya bermain dengan penuh semangat. "Karawitan ini biasa dimainkan untuk upacara adat di Jawa, dan sekarang sering digunakan di pernikahan di Jakarta," ucapnya, penuh kebanggaan. Baginya, Karawitan adalah jembatan antara generasi, seni yang harus terus dihidupkan oleh anak-anaknya?.

Di sisi lain, terdengar suara ramai yang memenuhi suatu ruang kelas. Suara riuh, semangat dengan senyuman antusias. Suatu ekstrakurikuler yang menarik perhatian para pengunjung, terutama untuk para gamers. Ketika menyambangi ruang kelas 7A, timbulah berbagai pertanyaan. Pertanyaan seperti “Sedang apa mereka berduduk-duduk?” dan “Apa guna dari ekskul ini?”. Saat memasuki ruang kelas tersebut, semua pertanyaan langsung terjawab.

 Terlihat ekspresi semangat berapi-api dari para siswa yang duduk di ruang kelas 7A, dengan pameran ekstrakurikuler yang tak kalah menarik bagi yang gemar bermain gim! Ekstrakurikuler tersebut adalah ekskul E-sport. Sebuah ekskul yang belajar mengenai teknik untuk berbagai games online. Banyak peminat pasti bermain berbagai games, namun terlihat dengan amat jelas bahwa game Mobile Legends memiliki peminat terbanyak. Terpampang jelas bahwa games yang dimainkan adalah games yang dapat dimainkan oleh banyak pemain atau dikenal sebagai game multiplayer. Tak ayal, para pengunjung turut serta dalam permainan esport atau dikenal juga dengan “mabar”.

Salah satu orang tua yang sangat antusias dengan ekstrakurikuler di SMP Santa Ursula BSD adalah tante Rina, orang tua dari Rajendra yang mengikuti ekstrakurikuler E-sport. Terlihat dari wajahnya yang selalu tersenyum pada saat melihat lihat ekstrakurikuler yang ada. Tante Rina sangat antusias dengan ekstrakurikuler di SMP Santa Ursula BSD karena menurutnya semua ekstrakurikuler yang ada sangat menarik untuk diikuti dan menurut tante Rina juga semua ekstrakurikuler yang ada sangat bermanfaat untuk anak - anak ikuti. Tante Rina juga membebaskan anaknya untuk memilih ekstrakurikuler yang anaknya sukai dan minati, karena yang terpenting menurut tante Rina adalah anaknya dapat melakukan ekstrakurikuler dengan bahagia.

Tur yang Menginspirasi: Melatih Komunikasi & Percaya Diri Sejak Dini

Bagi para pengunjung yang ingin lebih mengenal kampus Santa Ursula BSD, para siswa BP OSIS bertindak sebagai pemandu tur. Mereka berdiri dengan slayer kuning yang melingkar di leher, siap memandu para tamu berkeliling sekolah. Setiap langkah mereka diiringi dengan senyum, meski lelah mulai terasa setelah berjam-jam memandu. “Rute tur kali ini memang agak panjang, tapi seru,” ujar Ellena, salah satu pemandu tur yang tampak bersemangat meski sudah berjalan mengelilingi kampus beberapa kali?Tur ini membawa para tamu melewati setiap sudut sekolah, dari aula besar yang dipenuhi dengan suara orkestra dan angklung, hingga ke lapangan olahraga yang terbuka. Di setiap ruangan, pemandu menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan, seperti desain mode, manga, hingga animasi. “Yang paling menarik buat saya adalah ketika berjalan menuju auditorium dan mendengar musik tradisional bercampur dengan modern,” kata Gavin, seorang pemandu tur lainnya yang bangga bisa memperkenalkan sekolahnya kepada para calon siswa dan orang tua.

Tak hanya siswa yang antusias, orang tua yang datang pun merasa terkesan. Seorang ibu yang menemani anak laki-lakinya berkeliling mengungkapkan kekagumannya. “Santa Ursula berbeda, lingkungan sekolahnya bersih dan murid-muridnya sangat ramah,” ujarnya sambil tersenyum, menatap anaknya yang tertarik dengan salah satu kegiatan ekstrakurikuler membatik. Setiap ruangan yang mereka lewati dipenuhi dengan karya siswa yang menakjubkan, dari kain batik hingga desain mode yang kreatif?.

Ibu Lia, guru pendamping yang membantu penjualan jus jeruk, tampak tersenyum ramah saat diwawancarai. "Tidak ada keluhan saat berjualan, semuanya sudah dipersiapkan dengan baik. Pembagian tugas dan anggaran sudah jelas, sehingga pelaksanaan pada hari-H sangat tertata rapi," jelasnya. Sebagai guru IPA, Ibu Lia merasa bangga dengan keterlibatan siswa dalam kegiatan ini. Menurutnya, Santa Ursula BSD memiliki nilai yang kuat, sehingga tidak perlu mengundang artis untuk menarik minat. "Saya senang melihat antusiasme pengunjung yang datang, melihat-lihat sekolah, dan membeli makanan yang dijual," tambahnya sambil tersenyum.

Di penghujung hari, ketika matahari mulai turun dan pengunjung mulai pulang, Santa Ursula BSD telah berhasil menunjukkan betapa kaya dan beragamnya kehidupan di sekolah ini. Mulai dari makanan yang menggoda selera, suara tradisi yang menggetarkan jiwa, hingga semangat inovasi yang menginspirasi masa depan, semuanya bersatu dalam harmoni yang indah di acara Open House kali ini. Para siswa, guru, dan pengunjung sama-sama merasa bangga dan puas dengan acara yang berjalan sukses ini?.

Tim Penulis

Liputan Tour Open House:

Ellena Nathania Nugroho (VIII-C), Audrey Gracella Witoko (VIII-A), Gisela Inka Divyanisa Julianto (VIII-C), Gavin Hansen Sugiarto (VIII-D), Faustina Emmanuella Bianca Tjandra (VIII-E), Devania Maheswari (IX-E)

Liputan Stand Makanan:

Darrel (VII-A)  , Raphael (VIII-A), Galvin (VIII-A) , Varrel (IX-B) , Fabian (IX-B)

Liputan Eksibisi Ekskur:

Scholastika Alfreya Graciany Saputro (VII-D), Naomi Emmanuela Winaga (VIII-B), Angela Merici (VIII-D) , Fidelia Hapsoro (VIII-D), Margaretha Olivia (IX-A), Severin Loveeta Anabelle (IX-A),, Zefanya Kinanti Gusti (IX-C).

Editor:

Rossalyn Asmarantika

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: views/page_news_detail.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/sant9977/public_html/application/views/page_news_detail.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/sant9977/public_html/application/views/template.php
Line: 107
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/application/controllers/News.php
Line: 90
Function: view

File: /home/sant9977/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Back