Tujuh puluh tahun sudah Indonesia merdeka. Untuk memperingati hal ini, sekolah Santa Ursula BSD menciptakan sesuatu yang berbeda, yaitu Pameran Pancasila. Sesuai dengan namanya, tentu pameran ini mengangkat tema tentang Pancasila dan makna sebenarnya dari tiap sila.
Dalam pameran ini, siswa-baik dari TK hingga dengan SMA-, dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok tersebut ditugaskan memamerkan karya mereka yang berhubungan dengan tema sesuai sila-sila Pancasila. Seperti misalnya, kelompok gabungan antara kelas IXE dengan VIIID yang mendapat tema sila pertama; “Ketuhanan yang Maha Esa,” memamerkan foto-foto serta poster bertemakan sila pertama.
Persiapan sudah berlangsung dari bulan Juni yang lalu, ketika siswa sudah hampir menyelesaikan semester kedua. Tentu ketika libur sekolah dimulai, persiapan terpaksa dihentikkan. Namun, pada minggu kedua siswa kembali bersekolah, persiapan untuk pameran pancasila dilanjutkan lagi.
Ada berbagai macam masalah yang dihadapi oleh para siswa dalam persiapan pameran, seperti ketika masing-masing kelas harus berbagi tempat pameran dengan kelas lain dikarenakan tempat yang disediakan terbatas, atau ketika sekolah memutuskan untuk mengubah topik dan penataan ruang pameran pancasila yang dianggap kurang sesuai.
Pada umumnya para siswa merasa senang, meskipun mereka merasa sangat terbebani dan bingung karena perubahan topik mendadak yang baru diberitahu. Namun, para siswa dan guru bekerja keras untuk menyukseskan pameran tersebut. Para siswa berusaha melakukan yang terbaik untuk terselenggaranya pameran ini. Kritikan yang berdatangan dijadikan sebagai pemicu semangat untuk bekerja lebih baik. Memang ada beberapa karya yang sudah dipersiapkan serapi mungkin terpaksa dibuang karena tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan sekolah. Walau ada banyak halangan dan gangguan yang dihadapi, para siswa Santa Ursula BSD tetap bersatu dan bersama-sama mencari jalan keluar yang paling efektif. Para guru juga dengan aktif bekerjasama dan ikut berpartisipasi dalam persiapan pameran ini. Namun, segala tantangan menjadi tak berarti apa-apa ketika pameran itu terselenggara dengan baik. Kerja sama, kerja keras, penghargaan, daya juang, dan cinta tanah air, itulah nilai-nilai yang didapatkan oleh para siswa. (Erin/kelas IX-E)
.
Lomba Tari Tradisional Kategori Group Tangerang Fashion Festival 2025
MENGUKIR PRESTASI DENGAN DIGITAL ART
Pengalaman Berharga
Hidup dalam Keserasian, Bersatu, Sehati, Sekehendak
Refleksi pada Hari Santa Angela Merici di Kampus St. Ursula Bumi Serpong Damai
Sr. Francesco Marianti, OSU: Pelaku Serviam Sejati